"Hore akhirnya sekolah dibuka, akhirnya bisa kembali belajar bersama teman-teman di sekolah."
Mendengar kabar akan dibukanya kembali sekolah dan dilaksanakannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah pasti membuat banyak peserta didik girang bukan kepalang. Mengakhiri rasa bosan yang membelenggu menjadi alasan pasti kebahagiaan yang begitu nyata terasa.Â
Beberapa daerah sudah berani membuka sekolah dengan dasar menurunya tren persebaran covid19 di wilayah masing-masing. PTM yang akan dilaksanakan pun tetap perlu kehati-hatian dengan memperhatikan aspek-aspek kesiapan yang sudah ditentukan dengan mengedepankan kesehatan dan keselamatan jiwa sebagai prioritas utama.Â
Namun nyatanya tak semua orang tua murid menyambut positif dengan dilaksanakannya PTM. Terdapat beberapa hal yang menjadi alasan mengapa keraguan itu masih mendera para orang tua peserta didik. Hal ini cukup baik sebagai kontrol mengenai kematangan persiapan sebelum pelaksanaan PTM.
Vaksinasi Peserta Didik
"Wah kalau bisa peserta didik yang mendapat giliran masuk sekolah mendapatkan fasilitas vaksin. "
Pemerintah telah gencar dalam melakukan vaksinasi untuk seluruh masyarakat. Namun fakta di lapangan nyatanya masih banyak ditemukan masyarakat yang belum kebagian jatah vaksin.Â
Semangat masyarakat benar-benar tinggi untuk mengikuti program vaksinasi yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai wujud upaya untuk memutus mata rantai persebaran covid19 dan sesegera mungkin melepaskan diri dari jeratan pandemi.Â
Seiring dengan berjalannya waktu dan dibukanya kembali sekolah-sekolah yang akan melaksanakan PTM, maka muncul kekhawatiran baru pada diri para orang tua atau wali peserta didik jika putra-putrinya mendapatkan giliran untuk berangkat sekolah mengikuti PTM.Â
Kekhawatiran tersebut begitu nyata disebabkan putra dan putrinya belum mendapatkan vaksin. Hal ini perlu perhatian khusus. Apa yang dikhawatirkan oleh para orang tua peserta didik memang benar adanya, dan perlu kesigapan pihak-pihak terkait dalam memfasilitasi vaksinasi bagi seluruh peserta didik.Â
Kesiapan Sarana dan Prasarana Penunjang Penerapan Protokol KesehatanÂ
"Apakah jumlah tempat cuci tangan sudah proporsional dengan jumlah peserta didik yang akan mengikuti PTM? Bagaimana penataan kursi di dalam ruang kelas?"
Kesiapan-kesiapan terkait sarana dan prasarana penunjang PTM benar-benar harus diperhatikan dengan ekstra. Mengapa demikian? Hal ini sebagai langkah antisipatif untuk mengurangi potensi terpaparnya seluruh warga sekolah dari covid19.Â
Mulai dari alur masuk sekolah, masuk kelas, denah tempat duduk, hingga kepulangan peserta didik harus diatur sedemikian rupa agar tidak ada penumpukan yang memicu terjadinya kerumunan di titik-titik tertentu di area sekolah itu sendiri.Â
Kemudian ketersediaan tempat cuci tangan, toilet, ruang UKS, dan juga satgas covid19 tingkat sekolah juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Perlu rasanya sekolah untuk menyiapkan hal ini dengan baik dan mensosialisasikan kepada seluruh orang tua peserta didik.Â
Hal ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang bagaiman detil pelaksanaan PTM dengan penerapan protokol kesehatan yang telah ditentukan sehingga para orang tua peserta didik dapat memahami, mengerti, dan merasa lebih tenang tatkala memberikan izin putra dan putrinya untuk mengikuti PTM.
Bagaimana Pengawasan dalam Penerapan Protokol Kesehatan di Sekolah
Menjadi hal yang wajar jika rasa rindu lama tak bertemu dengan teman-teman begitu nyata terasa. Hal ini terkadang membuat siapapun menjadi lupa diri bahwasannya menjaga jarak dan menghindari kerumunan untuk saat ini harus dilakukan demi kesehatan dan keselamatan jiwa bersama.Â
Nah, terkadang muncul pula kekhawatiran dari para orang tua tentang bagaimana putra putrinya berinteraksi dengan teman-temannya di sekolah.Â
Apakah tetap menjaga jarak dan menerapkan protokol kesehatan atau lupa diri sehingga tak mempedulikan aturan-aturan yang telah ditetapkan. Ragam upaya untuk meredam hal ini adalah dengan edukasi terus menerus dari Bapak dan Ibu guru, serta orang tua di rumah.Â
Semua warga sekolah pun juga saling mengingatkan satu sama lain terkait dengan penerapan protokol kesehatan. Penekanan dalam hal ini adalah soal protokol kesehatan yang harus diterapkan dengan disiplin tinggi dan menjadi tanggung jawab bersama sebagai upaya saling peduli dan saling melindungi satu sama lain.
Kekhawatiran orang tua peserta didik terkait dengan pelaksanaan PTM merupakan hal yang wajar. Untuk mengatasi hal tersebut pihak-pihak terkait perlu untuk memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan demi kebaikan bersama.Â
Setidaknya hika ada langkah sigap dan cepat maka kekhawatiran yang mendera akan sirna, PTM-pun akan dapat berjalan dengan lancar, aman, dan nyaman. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H