"Olimpiade Tokyo 2020 telah usai, Amerika Serikat menjadi yang terbaik disusul China di posisi kedua dan Jepang di posisi ketiga. Hal menarik terjadi dalam persaingan negara asia tenggara, dimana Filipina memimpin, disusul Indonesia dan Thailand. Namun meski Olimpiade Tokyo 2020 telah usai, Indonesia masih berpeluang menyalip posisi Filipina."
Dalam sebuah kompetisi olahraga, sportivitas adalah sebuah keutamaan yang harus dijunjung tinggi. Bertanding dengan penuh kejujuran dan meraih prestasi dengan nilai-nilai luhur adalah sebuah kebanggaan sejati. Berdiri di atas podium pun tak akan hingga rasa tak enak hati jika semuanya dilakukan dengan kejujuran dan ketulusan hati.Â
Memang, Olimpiade Tokyo 2020 kali ini telah usai, dan Amerika Serikat menjadi yang terbaik dengan raihan 39 medali emas, 41 medali perak, dan 33 medali perunggu.Â
China yang berambisi menjadi yang terbaik harus mengubur dalam-dalam ambisinya itu setelah hanya mampu berada di posisi kedua dan yang mebuat sesak adalah hanya terpaut satu medali emas dengan Amerika Serikat. Tuan rumah Jepang membuntuti di posisi ketiga dengan raihan 27 medali emas, 14 medali perak, dan 17 medali perunggu.Â
Persaingan sengit antara Amerika Serikat dan China memang menarik, namun tak kalah menariknya lagi ada bagaimana persaingan sengit antar negara asia tenggara. Bayangkan saja, hingga berakhirnya Olimpiade Tokyo 2020, pergeseran posisi masih dapat berubah. Mengapa ini dapat terjadi? Berikut ulasannya.
Atlet China, Hou Zhihui Ditengarai Menggunakan DopingÂ
Dalam helatan Olimpiade Tokyo 2020, hal terkait doping merupakan permasalahan yang sangat serius. Apabila didapati atlet yang menggunakan doping demi mencapai performa terbaiknya hal ini sunggu menciderai nilai-nilai luhur yang diusung oleh Olimpiade itu sendiri.Â
Dilansir dari kompas.com. Lifter asal negeri tirai bambu yang bermain di kelas 49kg putri, Hou Zhihui diduga menggunakan doping. Peraih medali emas ini terancam didiskualifikasi dan dianulir raihan medali emasnya jika dugaan ini benar-benar terjadi. Hal ini sangat disayangkan jika benar adanya, sebuah fenomena cideranya nilai-nilai sportivitas dalam gelaran Olimpiade kali ini.
Indonesia Berpeluang Perbaiki Posisi dan Menjadi yang Terbaik di Antara Negara Asia Tenggara LainnyaÂ
"Apabila Windy Cantika Aisah berhasil meraih perak, maka Indonesia akan menggeser posisi Filipina. Unggul satu medali perunggu, Indonesia menjadi yang terbaik di antara negara asia tenggara lainnya dalam Olimpiade Tokyo 2020."
Hou Zhihui merupakan peraih medali emas di kelas 49kg putri cabang angkat besi. Medali perak di kelas itu diraih oleh atlet asal India Mirabai Chanu, dan perunggu diraih oleh atlet asal Indonesia Windy Cantika Aisah. Persoalan serius yang dihadapi asal China peraih medali emas angkat besi kelas 49kg putri ini dapat berdampak positif bagi Mirabai Chanu dan Windy Cantika Aisah.Â
Jika dugaan penggunaan doping benar-benar terjadi, maka medeli emas Hou Zhihui akan dianulir, Mirabi Chanu dan Windy Cantika Aisah pun berhaik naik satu tingkat.Â
Mirabai Chanu meraih medali emas, dan Windy meraih medali perak. Raihan ini pun akan menggeser posisi kedua negara yakni India dan Indonesia dalam daftar perolehan medali Olimpiade Tokyo 2020. Sorotan menarik adalah tentang Indonesia yang akan menjadi negarai terbaik asia tenggara dalam helatan Olimpiade kali ini.Â
Apabila Windy Cantiak Aisah meraih perak, maka secara keseluruhan Indonesia mengumpulkan 1 medali emas, 2 medali perak, dan 2 medali perunggu. Hasil ini akan menggeser Filipina yang meraih 1 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu. Indonesia unggul satu medali perunggu dan menjadi yang terbaik di asia tenggara.Â
Semangat sportivitas tinggi yang diusung dalam gelaran Olimpiade harus benar-benar dijaga marwahnya. Sebuah kecurangan yang dilakukan demi sebuah prestasi sama halnya dengan menjatuhkan harga diri sendiri.Â
Bukan sebuah kebanggaan meraih prestasi dengan kecurangan, hal ini sungguh memalukan. Soal doping bukan perkara sepele. Hal ini menjadi permasalahan serius dan harus benar-benar ditindak dengan tegas karena telah mencoreng marwah nilai-nilai luhur yang tersirat dalam Olimpiade itu sendiri. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H