Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Ingin Jadi Atlet, Yuk Simak 4 Poin Penting Berikut Ini Sebelum Terlanjur Nyemplung!

9 Agustus 2021   20:50 Diperbarui: 10 Agustus 2021   17:25 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak yang sedang berlatih di klub olahraga - Sumber: Circle Gymnastic Club via bola.kompas.com

Lalu kalau klub yang tidak memiliki sponsor maka dana operasional berasal dari iuran anggota. Mulai dari biaya sewa tempat, biaya operasional, peralatan, dan untuk mengikuti kompetisi. Semua bermula dari level bawah dan hal ini adalah bentuk investasi untuk prestasi sebagai wujud ngragati yang nyata.

4. Siapkan Plan B 

"Latihan, pendidikan, dan peningkatan keterampilan hidup tetap harus berjalan seirama sebagai modal hidup di hari tua."

Perlu diingat bahwasannya risiko menjadi atlet sangatlah besar serta ada batasan golden age yang perlu disikapi dengan bijak sebelum menentukan pilihan menjadi atlet. Pertimbangan ini yang nantinya mampu membentuk prinsip hidup yang dipegang dengan penuh tanggung jawab. 

Ada hal yang perlu dipikirkan dan turut diperjuangkan selain soal prestasi sebagai atlet yaitu tentang pendidikan dan peningkatan keterampilan hidup sebagai modal tatkala tidak lagi menjadi atlet. Menjadi atlet dengan intensitas latihan dan pertandingan yang begitu tinggi membuat peluang cedera juga semakin besar. 

Hal ini perlu diantisipasi dengan baik. Cedera menjadi momok bagi seorang atlet, terkadang akibat cedera berkepanjangan seorang atlet harus pensiun dini. 

Permasalahan muncul ketika di masa pensiuan tak memiliki keahlian lain untuk bertahan hidup. Permasalahan besar muncul jika hal demikian terjadi. 

Oleh sebab itu meski harus berlatih keras, pendidikan dan peningkatan keterampilan hidup perlu juga untuk diasah sebagai modal jika masa keemasan telah pudar dan harus pensiun. Satu hal yang pasti adalah menyiapkan Plan B jika sewaktu-waktu harus menghadapi kenyataan pahit, pensiun sebagai atlet.

Melihat kesuksesan seorang atlet dengan kehidupan manis yang terlihat di permukaan sungguh mampu menstimulus banyak orang untuk mengikuti jejak atlet idolanya. 

Tak heran jika saat ini opsi pilihan cita-cita semakin bertambah, bukan hanya ingin menjadi dokter, guru, ataupun pengusaha lagi, namun menjadi atlet profesional dengan prestasi gemilang menjadi cita-cita yang juga menjadi idaman. 

Namun dibalik manisnya yang terlihat di permukaan terdapat perjuangan dan pengorbanan yang begitu besar, oleh sebab itu semoga poin penting yang diulas di atas dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum menentukan pilihan untuk nyemplung berkarier sebagai atlet. (prp)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun