"Aduh, tulisannya kok kecil-kecil dan banyak sekali, jadi nggak kelihatan jelas nih!"
Seringkali kita temukan bahwa slide presentasi terlihat sangat padat dengan tulisan yang ukurannya sangat kecil. Hal ini membuat para audiens tidak dapat membacanya dengan jelas.Â
Perlu diperhatikan tentang penataan ruang dimana audiens berada dalam posisi yang berbeda-beda sehingga pemateri atau pembicara harus memastikan keterbacaan materi dengan optimal.
Hindari copy paste seluruh materi ke dalam slide presentasi, hal ini jelas akan membuat tingkat keterbacaan rendah. Hal yang harus dilakukan adalah pindahkan poin-poin penting ke dalam slide presentasi yang nantinya dikembangkan oleh pemateri dalam sebuah komunikasi yang interaktif dan pastikan ukuran font dapat terbaca dengan jelas oleh para audiens.
3. Hindari Hanya Sekedar Membaca Slide Presentasi
"Jangan biarkan audiens tertidur pulas melanjutkan mimpi indahnya tatkala anda sedang melakukan presentasi!"
Pembawaan pemateri atau pembicara tatkala melakukan presentasi menjadi hal penting atas kesuksesan presentasi itu sendiri. Bagaimana tidak, jika pemateri mampu menghipnotis audiens maka semua audiens akan memusatkan perhatiannya kepada pemateri.Â
Hal yang patut dihindari adalah ketika presentasi, hanya sekedar membaca slide demi slide saja sehingga tidak ada komunikasi interaktif dengan audiens. Hal ini menjadi peluang bagi para audiens untuk tertidur pulas dan melanjutkan mimpi indahnya.
Bagi pemateri, hal ini merupakan hal yang harus dihindari. Oleh sebab itu komunikasi harus berjalan dengan interaktif, jika dilakukan secara luring, pemateri dapat berjalan menghampiri audiens untuk berkomunikasi secara interaktif.Â
Jika secara daring, pastikan kamera audiens dalam kondisi "on" lalu tetap lakukan komunikasi interaktif dengan para audiens agar dapat memastikan bahwasannya audiens benar-benar mengikuti presentasi yang disampaikan pemateri atau pembicara dengan antusias tinggi.
Ragam cara dapat dilakukan dalam mengoptimalkan jalannya suatu presentasi. Ragam hal pun patut dihindari agar presentasi mampu memantik audiens agar tetap "on" dan tentunya dapat pula mengikuti presentasi yang disampaikan pemateri dengan antusias tinggi.Â