Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menyoroti Kiprah Negara Asia Tenggara dalam Olimpiade Tokyo 2020

15 Juli 2021   22:14 Diperbarui: 15 Juli 2021   22:29 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya Olimpiade 2020 di Tokyo pun digelar, setelah sempat tertunda hampir setahun lamanya. Semula, Olimpiade Tokyo akan dilaksanakan pada tahun 2020, namun akibat hadirnya pandemi covid19 maka pelaksanaannya diundur. 

Nah, pada tahun 2021 ini Olimpiade Tokyo akan dilaksanakan, tepatnya akan dimulai pada 23 Juli 2021 hingga 8 Agustus 2021. Olimpiade kali ini dilaksanakan dalam situasi dan kondisi berbeda, dimana masih dalam masa pandemi. 

Namun berlangsungnya ajang ini akan tetap mampu menjadi magnet yang menarik perhatian pasang mata di seluruh penjuru dunia. Bicara Olimpiade, rasanya kedigdayaan China dan Amerika Serikat yang selalu berkompetisi dalam mencapai peringkat pertama dalam tabel perolehan medali terbanyak belum ada yang mampu merangsek dan mencoba menggesernya. 

Hal yang menarik dan patut diulik adalah soal bagaimana kiprah negara-negara asia tenggara berkiprah dalam ajang empat tahunan itu. 

Utamanya siapakah tiga besar negara asia tenggara yang mampu berbicara banyak dalam ajang paling bergengsi sejagad raya seperti Olimpiade. Lalu, bagaimana pula kiprah Indonesia? 

Menilik Kiprah Negara Asia Tenggara pada Dua Olimpiade Terakhir

"Thailand masih berjaya menjadi pemuncak klasemen negara asia tenggara dalam ajang olimpiade dua edisi terakhir."

Mencoba menyoroti capaian negara asia tenggara dalam gelaran Olimpiade menjadi hal yang menarik untuk diulik. Pertanyaannya apakah Indonesia mampu merajai ataukah harus masih mengakui keunggulan negara asia tenggara lainnya dalam ajang Olimpiade. 

Menilik kembali ke belakang sebagai bahan analisis tentang bagaimana kiprah Indonesia di Tokyo mendatang. Kembali pada Olimpiade 2012 dimana saat itu London menjadi tuan rumah. 

Tak satupun medali emas dapat diraih oleh Indonesia. Bulutangkis yang mana menjadi cabang olahraga andalan pendulang pundi-pundi medali emas, harus pulang dengan tangan hampa. 

Beruntungnya wajah Indonesia masih tertolong dengan raihan dua medali perak dan satu medali perunggu dari cabang olahraga angkat besi. Adalah Triyatno dan Citra Febrianti sebagai peraih medali perak, dan Eko Yuli Irawan sebagai peraih medali perunggu. Awalnya Indonesia hanya meraih satu perak dan satu perunggu. 

Setelah empat tahun berselang komite olimpiade memutuskan bahwa Citra Febrianti berhak atas medali perak dikarenakan dua kompetitornya, Wsu Shu Ching peraih medali perak dari Taiwan dan Christina Lovu peraih medali perunggu dinyatakan positif doping. 

Raihan itu masih di bawah Thailand yang mampu meraih dua medali perak dan dua medali perunggu. Adalah Pimsiri Sirikaew (Angkat Berat) dan Kaeo Pongprayoon (Tinju) berhasil meraih medali perak untuk Negeri Gajah Putih. Lalu dua perunggu lainnya disumbangkan dari cabang olahraga Angkat Berat (Attikan Gulnoi) dan Taekwondo (Chanatip Songkam). 

Atas hasil itulah Thailand bertengger pada posisi 57 pada klasemen tabel perolehan medali, sedangkan Indonesia berada pada posisi 65. Di bawah Indonesia ada Malaysia yang bertengger di posisi 66, dengan satu medali perak dan satu medali perunggu. Perak, disumbangkan Lee Chong Wei dari cabang olahraga bulutangkis, dan perunggu, dipersembahkan oleh Pandelela Rinong dari cabang olahraga selam.

Pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Thailand masih berjaya menjadi pemuncak klasemen negara asia tenggara yang memperoleh medali terbanyak dalam Olimpiade Rio 2016. 

Thailand benar-benar menggila saat itu dengan mampu mendulang dua medali emas, dua medali perak, dan dua medali perunggu. Lagi-lagi cabang olahraga angkat berat menjadi andalan dengan menyumbang dua medali emas, satu medali perak, dan satu medali perunggu. 

Lalu satu medali perak dan satu medali perunggu lainnya berasal dari cabang olahraga Taekwondo. Raihan itu mampu menempatkan Thailand pada posisi 35 dalam tabel perolehan medali secara keseluruhan. Indonesia yang sebelumnya tak membawa medali emas, pada gelaran Olimpiade 2016 tim merah putih mampu menunjukkan tajinya. 

Satu medali emas dari cabang bulutangkis ganda campuran, yaitu Tontowi Ahmad dan Lilyana Natsir berhasil digondol ke tanah air. Semakin lengkap dengan dua medali perak yang dipersembahkan oleh Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani dari cabang olahraga angkat besi. 

Indonesia pun berhasil menduduki peringkat ke 46. Di bawah Indonesia menempel ketat Vietnam yang secara mengejutkan mampu menggeser Malaysia. Vietnam berhasil finis di peringkat ke 48 dengan raihan satu emas dan satu perak dari cabang olahraga menembak.

Bagaimana Kiprah Indonesia di Olimpiade 2020 Tokyo Nanti?

"Selain Thailand yang menjadi kompetitor utama, Indonesia juga patut waspada dengan kekuatan Vietnam serta Singapura yang pada olimpiade Rio secara mengejutkan mampu mendulang medali emas."

Indonesia berangkat ke Tokyo dengan kekuatan 28 atlet. Jumlah atlet terbanyak masih dari Bulutangkis sebanyak 11 atlet, lalu diikuti oleh angkat besi sebanyak 5 atlet dan panahan 4 atlet. Lalu ada pula menembak (1 atlet), Dayung (2 atlet), Renang (2 atlet), Atletik (2 atlet), dan selancar (1). 

Berdasarkan peta kekuatan, sepertinya Thailand tetap akan menjadi pesaing utama bagi Indonesia. Lallu Indonesia pun juga perlu berhati-hati dengan Vietnam, serta Singapura yang tak tinggal diam dan terus merangsek serta menyiapkan kejutan-kejutan yang membuat penasaran. 

Indonesia masih bergantung pada cabang olahraga unggulannya seperti Bultangkis dan angkat besi, namun tidak menutup kemungkinan dari cabang olahraga lainnya mampu memberikan kejutan dengan menggondol medali. 

Indonesia diharapkan mampu berbicara banyak dalam Olimpiade Tokyo 2020 ini yang sebelumnya sempat tertunda. Berkekuatan sebanyak 28 atlet tidak menutup kemungkinan akan mampu menorehkan prestasi gemilang dan lebih baik dari capaian pada olimpiade 2016 sebelumnya di Rio de Janeiro. 

Terdapat nama-nama atlet berpengalaman yang mengisi skuat merah putih kali ini, sebut saja Eko Yuli Irawan di cabang olahraga angkat besi. Lalu atlet-atlet muda bertalenta pun juga turut ambil bagian, seperti Lalu Mohammad Zohri dari cabang olahraga atletik. 

Meski dalam kondisi pandemi, para patriot olahraga harus benar-benar mampu menjaga kondisi agar tetap dalam performa terbaik dan siap menggondol pundi-pundi medali emas ke tanah air sebagai kado indah untuk negeri tercinta. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun