"Dinamit itu benar-benar meledak, kali ini korbannya adalah Wales!"
Wales yang susah payah ketika berjuang di fase grup untuk dapat lolos 16 bear akhirnya harus terhempas. Masih teringat ketika Wales mampu meraih tiga poin tatkala berjumpa Turki. Publik sontak dikagetkan dengan raihan itu. Lalu hasil imbang ketika berjumpa dengan Swiss akhirnya mampu mengantarkan Wales ke babak 16 besar.Â
Namun sayang beribu sayang ketika berjumpa dengan Denmark di babak 16 besar, Wales harus menjadi korban ledakan Danish Dynamite. Tak tanggung-tanggung 4 gol bersarang ke gawang Wales tanpa balas. Atas hasil itu langkah perjuangan Wales harus terhenti. Tim nasional (timnas) asuhan Rob Page ini harus angkat koper dari gelaran Euro 2020 kali ini.Â
Baca Juga : Danish Dynamit Meledak Demi Raih Satu Tiket Tersisa
Denmark Menahbiskan Diri Sebagai Timnas yang Patut DiwaspadaiÂ
Denmark lolos ke fase 16 besar dengan terseok-seok. Banyak sekali rintangan yang hadir mewarnai jalan perjuangan timnas besutan Kasper Hjulmand. Mulai dari insiden yang menimpa satu pemain andalannya, Christian Eriksen hingga penentuan lolos tidaknya ke babak 16 besar dipengaruhi oleh hasil pertandingan lain.Â
Bayangkan saja, Denmark dapat lolos ke babak 16 besar ditentukan oleh selisih gol. Kala itu Denmark bersaing ketat dengan Rusia dan Finlandia yang sama-sama mengemas 3 poin. Beruntunglah Denmark, masih unggul dalam selisih gol dan hal ini menjadikan Denmark lolos ke babak 16 besar bersama Belgia sebagai juara grup. Pada pertandingan penentuan lolos tidaknya ke babak 16 besar, Denmark menghajar Rusia.Â
Tak tanggung-tanggung, Denmark menang besar dengan skor 4-1. Danish Dynamite benar-benar meledak kala itu. Kemenangan itu merupakan kemenangan yang sangat berarti dan mampu memantik motivasi para punggawa Denmark dalam menghadapi babak 16 besar. Ledakan dinamit itu sungguh mampu menggemparkan di tengah bayang-bayang keputusasaan terjebak dalam kebuntuan.Â
Baca Juga : Hongaria Tinggalkan Kesan di Hati Prancis dan Jerman
Cederanya Yussuf Poulsen
"Persaingan ketat dan tingginya tensi pertandingan yang dilakoni oleh Denmark memakan korban. Ialah Yussuf Poulsen yang harus menepi karena cedera."
Persaingan di Grup B dapat dibilanga sangat ketat dan kompetitif. Pertandingan demi pertandingan berjalan dengan tensi tinggi hanya untuk memperebutkan satu tiket babak 16 besar yang tersisa, karena sudah dipastikan Belgia sebagai juara grup menjadi tim pertama yang lolos ke babak 16 besar. Ketatnya pertandingan yang dilakoni akhirnya memakan korban. Denmark menjadi tim yang merasakan betapa ketatnya persaingan ini sehingga salah satu pilar andalannya di lini depan harus menepi karena cedera. Hal ini sangat merugikan timnas Denmark, mengingat harus melakoni pertandingan babak 16 besar menghadapi Wales.Â
Namun berkat kecerdasan dan strategi jitu Kasper Hjulmand, Denmark dapat mengatasi permasalahan yang menimpanya di lini depan. Tak salah Kasper Hjulmand memberikan kepada pemain muda berusia 23 tahun asal klub OGC Nice. Adalah Kasper Dolberg, yang mampu memporak-porandakan lini pertahanan Wales. Tak tanggung-tanggung 2 gol tercipta berkat aksi brilian striker kelahiran 6 Oktober 1997 ini. Johan Cruyff Arena di Amsterdam menjadi saksi bisu keganasan striker yang satu ini.Â
Dua gol Kasper Dolberg melengkapi kemenangan besar Denmark atas Wales, empat gol tanpa balas. Dua gol lainnya diciptakan oleh Joakim Maehle dan Martin Braithwaite. Ledakan Danish Dynamite benar-benar mampu membuat punggawa Wales terhempas tak berkutik. Bahkan saking frustasinya tak mampu menembus lini pertahnanan Denmark yang dipimpin oleh Simon Kjaer, salah satu pemain Wales harus menerima kartu merah, yaitu Harry Wilson.Â
Selain kemenangan besar yang diraih oleh Denmark sehingga berhak maju ke babak 8 besar, publik secara luas pun juga turut menyoroti aksi penyerang muda berbakat yang dimiliki oleh Denmark. Kasper Dolberg benar-benar mampu memukau dan menghipnotis seluruh mata penikmat sepakbola di seluruh penjuru dunia.Â
Denmark terus meledak dengan penampilan penuh semangat juang yang tinggi. Mentalitas dan karakter para punggawa Denmark terwujud nyata di  atas lapangan hijau di setiap pertandingan yang dilakoninya. Pada babak 8 besar, nanti akankah Denmark mampu meledak kembali? Kita nantikan aksi menarik Simon Kjaer dan kawan-kawan. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H