Wah, zaman sekarang semuanya serba online. Belanja bisa online, bayar listrik dan pajak bisa online, dan sekolah pun juga demikian. Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi ini dilaksanakan secara online.Â
Sudah ke sekolah tidak pernah, bertemu Bapak dan Ibu guru pun juga hanya melalui layar HP atau laptop, apalagi bertemu dan bermain dengan teman-teman di sekolah rasanya tak mungkin sekali.Â
Menginjakkan kaki di sekolah sepertinya hanya imajinasi. Rerumputan hijau lapangan sekolah yang basah akibat diguyur hujan biasanya selalu saja berhasil membuat sepatu terlihat semakin dekil karena harus mengikuti upacara bendera setiap hari Senin, rasanya hanya sekedar cerita masa lalu.Â
Sekalinya rasa bungah muncul karena mendapat kabar berita akan dibukanya sekolah tidak lama kemudian diundur kembali akibat situasi dan kondisi yang malah semakin menjadi.Â
Pupus sudah harapan bisa kembali belajar bersama di sekolah bersama teman-teman. Akhrinya pun harus menerima kenyataan bahwa sekolah harus online kembali.Â
Sudah lebih dari setahun belajar dari rumah secara online, ujian semesteran dan ujian kenaikan kelas pun dilakukan secara online. Lalu, lagi-lagi penerimaan rapor pun dilakukan secara online. Bagi yang belum terbiasa maka akan bertanya-tanya bagaimana mekanisme penerimaan rapor dilakukan secara online.
Saat ini sudah memasuki akhir semester genap tahun ajaran 2020/2021. Masih banyak ditemukan sekolah yang melakukan PJJ dan belum melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dikarenakan situasi dan kondisi masih belum dapat dikatakan kondusif.Â
Oleh sebab itu mekanisme pelaksanaan pembelajaran pun dilaksanakan secara online, tak terkecuali pelaksanaan ujian hingga penerimaan rapor. Beberapa waktu lalu baru saja dilaksankan Ujian Akhir Semester (UAS) atau dengan sebutan lain seperti Ujian Kenaikan Kelas (UKK) dan Penilaian Akhir Tahun (PAT).Â
Nah, kini saatnya mempersiapkan diri menghadapi momen yang selalu saja berhasil membuat jantung berdebar, yaitu penerimaan rapor. Beberapa sekolah ada yang masih menggunakan rapor berbentuk buku dan ditulis tangan.Â
Lalu sistem penerimaan itu dengan mengundang orang tua atau wali peserta didik ke sekolah. Mungkin karena masa pandemi disiasati dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.Â
Ada pula yang sudah menerapakan secara sistem online dengan menggunakan e-rapor. Bapak dan Ibu guru menginput semua hasil belajar peserta didik meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan, sikap sosial, dan spiritual melalui aplikasi e-rapor ini.Â
Lalu peserta didik pun dapat mengaksesnya sehingga dapat melihat bagaimana hasil belajar selama ini. Semua terdokumentasi dengan baik dan sangat detil.Â
Untuk dapat dengan mudah mengakses e-rapor bagi peserta didik yang ingin mengetahui bagaimana capaian belajarnya, yuk simak hal-hal berikut ini, agar tetap tenang sehingga dapat mengakses e-rapor dengan mudah.
"Hasil belajar bukan hanya sekedar angka dan huruf, namun lebih dari itu, yaitu tentang bagaimana menghargai sebuah proses belajar yang dilakukan dengan baik, benar, dan penuh keberkahan."
Tarik Napas Panjang dan Berdo'aÂ
Ketika wali kelas membagikan file edaran resmi dari sekolah terkait pembagian rapor, hal utama yang harus dilakukan adalah berusaha tetap tenang. Momentum penerimaan rapor selalu saja menjadi pemicu ketegangan bagi peserta didik.Â
Tangan gemetar sudah pasti terjadi ketika akan mengakses e-rapor. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka salah satu hal yang dilakukan adalah dengan berusaha tetap tenang dengan mengatur napas.Â
Menghela napas panjang dan menghembuskan napas secara perlahan sembari berdoa menjadi obat mujarab untuk mengatasi kecemasan akan bagaimana hasil belajar yang terpampang jelas dalam e-rapor.Â
Tanamkan dalam Diri Bahwa Semua Akan Baik-baik Saja
Tak perlu banyak bertanya dalam diri tentang bagaimana yang akan terjadi. Baik buruknya hasil belajar harus diterima dengan bijaksana.Â
Hal terpenting adalah menyadari bahwa telah berjuang memberikan yang terbaik dan tentunya dengan penuh kejujuran. Dengan menyadari hal itu setidaknya secara perlahan akan semakin membuat diri lebih merasa tenang ketika menghadapi saat-saat membuka akses e-rapor.Â
Pastikan Menginput User Name dengan Benar
Ketika pihak sekolah sudah memberikan edaran resmi tentang penerimaan rapor secara online menggunakan aplikasi e-rapor, maka perlu dipahami isi edaran resmi tersebut secara seksama.Â
Mulai dari waktu pelaksanaan penerimaan rapor hingga link untuk mengakses e-rapor itu sendiri. Setelah tiba saat penerimaan rapor, peserta didik dapat mengakses link e-rapor tersebut.Â
Setelah muncul halaman login pastikan menginput user name dengan benar. Biasanya, pihak sekolah akan memberikan arahan bahwa user name yang digunakan adalah NISN (Nomor Induk Siswa Nasional), jika demikian maka jangan sampai lupa NISN-nya ya! Ingat, tetap tenang ya!
Input Password
Setelah user name diinput dengan benar ketika masuk ke halaman login, maka langkah selanjutnya adalah menginput password. Biasanya peserta didik akan diberikan password awal yang nantinya setelah berhasil login diharapkan mengganti password tersebut.Â
Hal demikina dilakukan untuk menjaga keamanan masing-masing akun peserta didik. Sekali lagi, setelah berhasil login nanti, jangan lupa mengganti password ya !
Pilih PenyelenggaraanÂ
Tahap selanjutnya adalah peserta didik memilih opsi penyelenggaraan. Pada contoh gambar di atas adalah e-rapor untuk SMA. Opsi penyelenggaraan, ada yang menggunakan sistem paket ada pula yang menggunakan sistem SKS seperti di perguruan tinggi.Â
Nah, untuk memilih ini disesuaikan dengan sistem yang digunakan sekolah masing-masing. Sudah barang tentu setiap sekolah berbeda akan hal ini.
Pilih Level UserÂ
Ketika masuk pada pilihan level user, jangan sampai salah pilih. Pilih level user 'Siswa' pada tahap ini. Untuk dapat login sebagai siswa harus mengisi level user dengan tepat pula.
Pilih Tahun AjaranÂ
Pada bagian akhir, peserta didik yang akan mengakses e-rapor diminta untuk memilih tahun ajaran yang tepat dan juga semester ganjil atau genap. Kesalahan dalam pemilihan tahun ajaran menyebabkan tidak dapat melakukan login. Hati-hati ya!
Klik LoginÂ
Ketika memasuki tahapan terakhir ini sudah pasti membuat detak jantung semakin berdebar kencang. Jika hal ini terjadi, maka coba ingat kembali tentang apa yang telah diikhtiarkan dalam kegiatan pembelajaran selama ini.Â
Mengingat kembali bahwa fase belajar tidak hanya sekedar angka dan huruf, namun lebih dari itu. Yaitu tentang bagaimana berproses dengan baik, benar, dan berkah.Â
Jangan lupa berdoa kembali sebelum klik login. Setelah semua terlihat dengan jelas tentang bagaimana capaian hasil belajar, maka bagaimanapun hasilnya harus tetap disyukuri dan dijadikan pemantik motivasi untuk menjadi lebih baik lagi.
Momentum penerimaan rapor selalu saja berhasil membuat peserta didik gemetar dan berkeringat dingin. Bertanya dalam hati bagaimana hasil belajar selama ini dan apakah naik kelas atau tinggal kelas.Â
Yang dikhawatirkan adalah ketika saking tegangnya mengakses e-rapor malah membuat salah ketik dan salah input sehingga bolak-balik tak bisa login.Â
Oleh sebab itu, dapat memprakitikkan tips atau kiat-kiat di atas agar dapat dengan tenang dan mudah mengakses e-rapor. Semoga bermanfaat ! (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H