Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antara Hugo Lloris, Steve Mandanda, dan Mike Maignan

17 Juni 2021   15:30 Diperbarui: 17 Juni 2021   16:22 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jika Rotasi Pemain Harus Terjadi, Mike Maignan di Bawah Mistar Gawang Dapat Menjadi Andalan - Sumber: bola.kompas.com

Menyoroti seluk beluk tentang tim nasional (timnas) Prancis dalam gelaran Euro 2020 kali ini sungguh memunculkan keasyikan tersendiri. Banyak hal yang nyatanya asyik untuk diulik lebih dalam. Mengapa demikian? 

Karena Prancis merupakan salah satu tim terbaik di muka bumi yang notabene berpredikat sebagai juara dunia. Teringat jelas ketika pada piala dunia edisi 2018, Prancis mampu mengalahkan Kroasia di babak final dan berhak atas gelar juara dunia. 

Selain berpredikat sebagai juara dunia, Prancis hadir dalam Euro 2020 ini dengan kepercayaan tinggi. Pemain yang dimiliki sungguh berkualitas mumpuni. 

Kolaborasi antara pemain senior dan pemain muda sangatlah padu. Nama-nama yang terdapat di setiap lini memiliki prestasi dan performa yang gemilang baik ketika membela timnas maupun klubnya masing-masing. Nama-nama besar dan tenar menghiasi skuat Les Bleus dalam gelaran Euro 2020 kali ini.

Baca Juga : Les Bleus dengan Predikat Juara Dunia, Akankah Mampu Bicara Banyak dalam Gelaran Piala Eropa?

Terusik Menyoroti Posisi Penjaga Gawang Les Bleus

Jika bicara lini serang, tim besutan Didier Deschamps ini rasanya sudah tidak diragukan lagi ketajamannya. Terdapat nama seperti Antoine Griezmann, Oliver Giroud, plus ditambah dengan kembalinya Karim Benzema membuat lini serang Prancis semakin ditakuti. 

Begitu pula di lini tengah. Determinasi Paul Pogba (Manchester United), kecepatan Kingsley Coman (Bayern Muenchen), daya jelajah tinggi yang dimiliki N'golo Kante (Chelsea), dan juga hadirnya bintang muda Adrien Rabiot (Juventus) semakin memuluskan distribusi bola dari belakang ke depan dalam penerapan strategi untuk mencetak gol. 

Tak lupa pula pada pos pemain belakang yang semakin solid berkat kehadiri bek-bek tangguh dan berkarakter seperti Raphael Varane (Real Madrid), Clement Lenglet (Barcelona), dan Benjamin Pavard (Bayern Muenchen). 

Lalu hal yang menarik perhatian adalah pada posisi penjaga gawang. Terdapat tiga nama, yaitu Hugo Lloris (Tottenham Hotspurs), Steve Mandanda (Marseille), dan Mike Maignan penjaga gawang yang baru saja berpindah klub dari Lille menuju AC Milan. 

"Penampilan impresif Mike Maigna ketika membela Lille dan berhasil mengantarkan Liller menjadi juara Liga Prancis, apakah mampu mengusik hati Didier Deschamps sehingga diberi kepercayaan menjadi starter dalam setiap pertandingan yang dihadapi dalam gelaran Euro 2020?"

Jika melihat dari usia, Mike Maignan merupakan yang termuda. Pria kelahiran Cayenne, Guyana, Prancis ini baru berusia 25 tahun. Sedangkan Hugo Lloris 34 tahun, dan Steve Mandanda 36 tahun. 

Memang jika ditilik dari segi usia Mike Maignan merupakan pemain junior yang jelas kalah pengalaman dibandingkan dengan dua seniornya. Hugo Lloris dan Steve Mandanda merupakan pemain yang tergabung dalam skuat timnas Prancis kala menjuarai piala dunia 2018. 

Bisa dikatakan keduanya merupakan pemain yang berpengalaman matang. Terlebih lagi Hugo Lloris yang selalu menjadi pilihan utama ketika itu. Lalu akankah Didier Deschamps akan memberikan kepercayaan kepada Mike Maignan untuk mengisi starting line up dalam gelaran Euro 2020? Ataukah hanya sebagai penghuni bangku cadangan saja?

Ketatnya Persaingan di Grup F 

Jika melihat ketatnya persaingan di grup F, dimana Prancis tergabung di dalamnya bersama Portugal, Jerman, dan Hongaria. Sudah dapat dibayangkan betapa keras dan kompetitifnya pertandingan yang terjadi dalam grup F. Grup ini dapat dikatakan sebagai grup neraka. 

Bayang-bayang cedera pemain pun terus menghantui di semua lini. Tak terkecuali pada pos penjaga gawang. Gempuran bertubi-tubi jelas akan menjadi tantangan tersendiri terkait bagaimana kebugaran penjaga gawang. Pada pertandingan melawan Jerman saja dapat terlihat ketika lini pertahanan Prancis dibombardir oleh Jerman. 

Bicara ball possession, Prancis jelas kalah. Namun dewi fortuna masih berpihak pada Prancis yang mampu memenangkan pertandingan berkat gol bunuh diri pemain Jerman Matt Hummels. Hal ini menjadi persoalan penting, dikarenakan perjalanan Prancis masih panjang dan harus bertemu dengan tim-tim yang bukan sembarangan. 

Di fase grup saja masih harus berhadapan dengan juara bertahan, Portugal. Lalu sepertinya Hongaria pun tak bisa dianggap remeh. Kondisi pemain yang harus melakoni laga yang begitu ketat harus menjadi perhatian utama. Perlu merotasi pemain agar tetap dapat melakun pemulihan secara optimal dan terhindar dari cedera. Tak luput juga pada posisi penjaga gawang. 

Jika Rotasi Penjaga Gawang Benar Terjadi 

Fase grup yang dilalui Prancis sangatlah berat dan kompetitif. Bersaing dengan tim-tim berkualitas tinggi yang nyatanya mampu membuat kesulitan sehingga rasanya butuh solusi tepat agar kebugaran para pemain tetap terjaga. 

Ancaman cedera jelas-jelas nyata di depan mata dan menghantui seluruh pemain yang berlaga. Jika memang rotasi pemain itu bakal terjadi karena tak ada opsi lain, maka rasanya Didier Deschamps tak perlu khawatir jika akan merotasi pemain, utamanya pada pos penjaga gawang. 

Hugo Lloris mengalami performa yang kurang konsisten ketika membela Tottenham Hotspurs dan hanya mengantarkan The Lily Whites finis di urutan ke 7, setidaknya Didier Deschamps berkenan melirik Mike Maignan untuk menjadi starting line up les bleus. 

Performanya ketika membela Lille dan berhasil membawa Lille meraih kampiun patut diacungi jempol. Bayangkan saja dari 38 pertandingan, Mike Maignan hanya kebobolan 23 gol. Torehan prestasi yang luar biasa bagi kiper muda bertalenta.

Coba kita tilik Tottenham Hotspur yang kebobolan sebanyak 41 gol dan Marseille kebobolan sebanyak 47 gol. Bukankah hal ini menjadi hal yang patut dipertimbangkan? Hal memukau lainnya adalah bahwasannya Mike Maignan bersama Lille mampu mematahkan dominasi PSG di Liga Prancis. 

Sepertinya rotasi pemain harus terjadi di pos penjaga gawang untuk memastikan gawang Les Bleus tetap aman dan kebugaran pemain pun tetap terjaga sehingga tetap dapat menunjukkan performa optimal di atas lapangan.

Didier Deschamps di antara banyak pilihan pada pos penjaga gawang. Melihat ketatnya persaingan yang terjadi di fase grup rasanya rotasi pemain harus dilakukan demi menjaga kebugaran dan performa pemain. Sepertinya melirik dan memberikan kepercayaan kepada pemain muda untuk berdiri menjaga di bawah mistar gawang Prancis, bukan sebuah kesalahan. 

Didier Deschamps tak perlu khawatir memberikan kepercayaan kepada Mike Maignan, kiper muda berkualitas yang memiliki semangat tinggi dan tentunya sudah terbukti. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun