Satu hal yang paling penting adalah persetujuan dari orangtua peserta didik itu sendiri untuk dapat mengikuti kegiatan uji coba PTM. Ketika musyawarah itu berlangsung ada-ada saja kisah dari orangtua tentang bagaimana kelakuan anak-anaknya di rumah selama PJJ. Momen musyawarah malah dijadikan tempat curcol (curhat colongan) orang tua peserta didik dengan pihak sekolah.Â
Awalnya sih hanya ingin mengajukan pertanyaan, namun berlanjut dengan sesi curcol. Pastilah memicu tawa dari seluruh orang yang pada kegiatan musyawarah tersebut.Â
Namun, tawanya pun juga terbatas tidak dapat terbahak-bahak lepas seperti biasanya, karena semua yang hadir tentunya menggunakan masker yang menutup hidung dan mulutnya.Â
"Aduuuuh, Pak! Saya ini bersyukur sekali jika sekolah bisa masuk lagi meski dengan prokes ketat. Saya ini, aduh ampun kalau harus setiap hari nyinauni (membersamai belajar) anak saya belajar online!" keluh salah satu orangtua peserta didik.Â
Lalu ada lagi yang curcol demikian, "Anak saya Bu, di rumah itu kerjaannya hanya main HP teruuuus. Saya kira belajar eh ternyata main game online teruuus! Jarang gerak, makannya banyak, negmil terus, berat badannya bertambah dan seragam sekolahnya kekecilan sudah tidak cukup lagi." Sontak saja semua tersenyum dan tertawa melihat kondisi anak-anak atau peserta didik tercinta dalam situasi yang seperti ini.Â
Namun pada akhirnya, sebagian besar sangat mendukung terlaksananya uji coba PTM dengan protokol kesehatan yang ketat. Semua pihak bersinergi untuk saling menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa bersama demi akses pendidikan yang lebih baik.
Selalu saja ada pro kontra tentang bagaimana pendidikan di negeri ini berlangsung selama pandemi. Ada yang pro PJJ ada pula yang kontra. Begitu pula ada yang pro PTM ada juga yang kontra dengan berbagai macam alasannya.Â
Semua hal yang terjadi harus dimusyawarahkan bersama demi pendidikan generasi penerus bangsa yang lebih baik. Setidaknya di tengah peliknya kondisi saat ini serta rasa bosan dan khawatir yang menghantui, masih ada kisah-kisah lucu yang mampu melegakan diri dan menghempas rasa cemas serta khawatir di masa pandemi. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H