Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Ketika "Turbo" Mengambil Peran Pasca Lebaran

18 Mei 2021   09:15 Diperbarui: 18 Mei 2021   09:27 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kue Lebaran Berperan Penting Pasca Lebaran, Kisah Menarik tentang Lebaran - Sumber : kompas.com

Ya, yang namanya ketupat, rendang, opor, dan sambal goreng ati kentang sudah menjadi kuliner khas lebaran dimana pun berada. Hidangan-hidangan itu sudahlah pasti menghiasi setiap meja ketika lebaran atau Idul Fitri tiba. Keberadaan ketupat dan hidangan pelengkap lainnya menjadi satu alasan dimana disebut dengan lebaran. Kalau tak ada mereka, ya bukan lebaran namanya. Kira-kira begitu guyonan yang sering terjadi ketika lebaran tiba.

Hari pertama lebaran, hari kedua lebaran selalu disuguhi dengan hidangan tersebut hingga rasanya kadang bosan. Apalagi ancaman kolesterol selalu ' saja menghantui. Namun mau bagaimana lagi, terkadang hidangan-hidangan itu kalau 'dinget' atau dihangatkan kembali rasanya masih enak khususnya rendang sehingga tahan lama, namun jangan keterusan bisa bahaya juga di akhir nantinya. Begitulah serba-serbi kuliner ketika lebaran tiba, makanan lebaran yang selalu berkesan di hati. Belum lebaran jika belum menyantapnya.

"Makanan lebaran bukan hanya ketupat, rendang, opor, dan sambal goreng ati kentang, saja hlo!"

Sebenarnya makanan lebaran bukan hanya ketupat, rendang, opor, dan sambal goreng ati kentang saja, masih banyak kuliner khas lainnya. Setiap daerah pasti memiliki kuliner khas lebaran lainnya. Misalkan saja di Jakarta ada dodol betawi yang bisa menjadi pelengkap kuliner khas lebaran pada umumnya di meja makan. Lalu ada juga kuliner khas yang dapat dijadikan pelengkap kuliner lebaran yang sudah umum, di Semarang ada lunpia, di Ungaran ada tahu bakso, dan di Jogja ada gudegnya yang khas. Namun mungkin sifatnya pelengkap karena tetap saja yang utama adalah ketupat dan sahabat-sahabatnya. Kuliner pelengkap itu sebatas memberi warna hingga penawar rasa bosan yang melanda.

Kue khas lebaran 

Biasanya ketika menjelang lebaran tiba sudah banyak yang menawarkan beragam jenis kue kering khas lebaran. Lihat saja di story whatsapp pasti banyak ditemukan teman-teman yang menawarkan kue-kue khas lebaran yang menggoda selera. Tidak hanya rasa yang ditawarkan namun juga kemasan apik nan menarik menjadi daya magnet tersendiri bagi para calon pembeli. Ada kue putri salju, kue semprit, kue sagu, egg rolls, dan yang tetap menjadi primadona adalah kue nastar isi nanas. 

Ragam kue kering khas lebaran dengan kemasan toples apik dan menarik menjadi daya magnet tersendiri bagi para calon pembeli untuk hiasan di meja tamu. Hidangan nikmat dengan kemasan yang indah membuat suasana lebaran semakin terasa kekhasannya. Tak dipungkiri bahwasannya selain menjadi hidangan bagi para tamu yang bersilaturahim, toples-toples cantik yang berisi kue-kue tersebut juga menjadi hiasan di meja ruang tamu.

Ketika lebaran usai

Hari pertama lebaran masih semangat menyantap opor dan kawan-kawannya. Hari kedua lebaran masih disuguhi opor, rendang, dan ketupat, namun semangat sudah mulai menurun. Tapi mau bagaimana lagi, ya disantap saja. Pada hari ketiga, aduh rasanya sudah mulai bosan menyantap itu semua. Tapi di meja makan masih ada rendang, dan rasanya pun juga masih enak. Ya sudah tetap gas saja untuk menyikat habis hidangan lebaran yang masih tersisa.

Biasanya tople-toples yang berisi kue-kue kering khas lebaran di meja ruang tamu setidaknya menyisakan seperempat dari kapasitas penuhnya. Hal ini terjadi karena banyak orang yang bersilaturahim saling mengunjungi dari rumah ke rumah. Namun untuk saat ini jumlahnya menurun karena kondisi yang tidak memungkinkan sehingga mengalihkan silaturahim dengan cara yang berbeda. 

Yaitu dengan video call untuk tetap menjaga persaudaraan di hari lebaran. Hal ini menjadi alasan mengapa toples-toples itu masih bisa dikatakan penuh meski telah lewat hari pertama dan hari kedua lebaran. Sungguh miris melihatnya, semoga saja di tahun depat dipertemukan dengan Ramadhan dan lebaran kembali dengan kondisi yang sudah jauh lebih baik sehingga silaturahim dapat terlaksana dengan berjumpa raga secara langsung plus semakin asyik dengan bersantap kuliner khas lebaran bersama-sama.

"Turbo" sahabat pasca lebaran

"Turbo"? Apa yang ada dalam benak anda ketika mendengar kata "Turbo"? Pasti akan mengira turbo yang dimaksud adalah salah satu bagian yang terdapat dalam mesin mobil. Atau bahkan mengiranya dengan salah satu cabang olahraga kids athletic, yaitu lempar turbo, modifikasi dari lempar lembing yang dikhususkan untuk anak usia sekolah dasar. Wah, bukan itu yang dimaksud. Turbo yang dimaksud kali ini adalah "Turahan Bodo" yang disingkat dengan "turbo" yang memiliki arti "sisa lebaran". 

Semakin penasaran bukan, mengapa turbo menjadi sahabat ketika lebaran usai. Begini ceritanya. Ketika menjelang lebaran meja makan selalu saja melimpah ruah dengan berbagai macam makanan lebaran yang khas. Seperti di atas tadi mulai dari makanan lebaran utama yaitu ketupat, opor, rendang, hingga sambal goreng ati ampela hingga kuliner pelengkap dari masing-masing daerah dengan kekhasannya. Selain meja makan yang penuh dengan hidangan khas lebaran, di meja ruang tamu pun juga demikian dipenuhi dengan kue kering khas lebaran yang lezat dengan topels-toples cantiknya. Peristiwa ini terjadi mungkin hanya sekitar satu minggu lamanya, itu sudah paling lama. 

Dari mulai H-1 lebaran hingga H-6 lebaran selalu disuguhi dengan hidangan yang melimpah ruah. Namun mirisnya setelah itu tak ada lagi kuliner berat yang tersisa, hanya tersedia "turbo" di meja ruang tamu. Sisa kue lebaran sebagai pengganjal perut ketika lapar melanda. Mau masak rasanya berat sekali, mau jajan pun juga begitu, ya sudahlah masih ada turbo sebagai penyelamat. 

Turbo benar-benar menjadi sahabat pasca lebaran. Kisah keberadaan turbo ini sungguh menambah suasana khas lebaran yang masih tersisa di akhir. Seolah-olah keberadan turbo menjadi ending di setiap kisah lebaran yang menarik. Jadi, rasanya perlu mengucapkan terimakasih kepada turbo yang telah mengambil peran pasca lebaran.

Benar, bukan? Lebaran tidak hanya tentang opor, ketupat, rendang, dan sambal goreng ati kentang saja. Ya, mungkin menu khas itu hanya menghiasi rentetan kisah lebaran di bagian awal dan tengah saja. Jika diibaratkan sebuah film, mereka merupakan pemeran utama yang selalu diagung-agungkan. Namun jangan kesampingkan peran "turbo" dibagian akhir kisah lebaran. Nyatanya keberadaannya memiliki peran menarik dan juga mampu memberikan impresi yang khas di sepanjang kisah lebaran kita semua. "Turbo" benar-benar mampu menjadi sahabat pasca lebaran. (prp)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun