Menjelang Ramadhan tiba semua umat Islam yang mengimani keberkahan bulan ini akan berlomba-lomba dalam kebaikan yaitu dengan wujud menyambut penuh suka cita. Lalu mempersiapkan diri baik dari sisi spiritual maupun dari sisi kondisi fisik agar dapat menjalankan ibadah puasa serta ibadah-ibadah lainnya di Bulan Ramadhan dengan nyaman, aman, dan juga bahagia. Gegap gempita sangat terasa meski sedikit berbeda suasana ramadhan saat ini karena kondisi pandemi. Namun tak melunturkan esensi dari ibadah di Bulan Suci Ramadhan itu sendiri. Semangat Fastabikhul Khoirot (Berlomba-lomba dalam hal kebaikan) nyata terasa. Ramadhan menjadi momentum pembersihan diri atas segala dosa yang telah diperbuat di masa lalu. Berharap melalui momentum ini dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan diampuni segala dosa yang hina dina.
Beribadah tak hanya hablum minalllah saja atau secara vertikal antara manusia dengan Allah namun juga hablum minannas yaitu bagaimana hubungan antara manusia dengan manusia lainnya. Kedua hal itu harus benar-benar dioptimalkan dan harapannya tetap istiqomah dalam beribadah meski ramadhan telah usai sehingga kadar ketakwaan dan keimanan semakin meningkat.
Menebar Kebaikan Melalui Tulisan Bersama KompasianaÂ
Ke Ungaran Naik Sedan
Sedan tua mempesona
Mari Tebar Hikmah Ramadan
Bersama Kompasiana#SamberTHRKompasiana @kompasiana--- Prama R Putranto (@pramaGW) May 8, 2021
Betapa besar efek yang dihasilkan dari sebuah karya tulis. Bagi penulis maupun bagi para pembaca sama-sama memiliki efek dampak yang luar bbiasa. Oleh sebab itu salah satu wujud atau cara menebar kebaikan adalah menulis hal-hal positif dan penuh dengan kebaikan di dalamnya. Bagi penulis dapat menjadi refleksi hati, ekspresi hasil perenungan diri, dan berbagi ilmu serta informasi yang bermanfaat. Selanjutnya bagi para pembaca harapannya dapat tertular energi positif tersebut sehingga energi positif semakin tersebar luas. Melalui Tebar Hikmah Ramadan bersama Kompasiana, ibadah menebar kebaikan dan energi positif melalui tulisan itu menjadi nyata di Bulan Ramadhan yang penuh berkah ini.
Menulis Kisah Penuh Makna
Ke Jakarta naik Kereta
Sang pujangga berkelana
Satu Ramadan bercerita
Menulis kisah penuh makna#SamberTHRKompasiana @kompasiana--- Prama R Putranto (@pramaGW) May 8, 2021
Entah pengalaman pribadi, ilmu yang dimiliki, atau kisah inspiratif orang lain dapat ditulis dari kacamata penulis itu sendiri. Selagi positif, kisah itu akan menjadi kisah yang penuh makna bagi para pembaca. Semoga langkah ini dapat bernilai ibadah terlebih di bulan suci yang penuh ampunan, Bulan Ramadhan.
Semakin Aktif dan Produktif
Bu Tedjo Sosok Solutif
Bu Tedjo hobi berdandan
Ramadan aktif dan produktif
Berbagi kisah untuk Ramadan#SamberTHRKompasiana @kompasiana--- Prama R Putranto (@pramaGW) May 8, 2021