Bicara Jogja tak akan pernah ada habisnya. Selalu ada saja cerita menarik tersirat di dalamnya. Membangun sebuah memori yang akan senantiasa lekat sehingga selalu ingin kembali ke Jogja, Kota Pelajar. Satu kata untuk menggambarkan kota ini, yakni "Istimewa". Tidak hanya tentang tempat wisata belanja, wisata alam, dan wisata kulinernya. Di Jogja pun terdapat banyak spot destinasi wisata religi yang sarat akan nilai-nilai sejarah di dalamnya. Jika berkesempatan mengunjungi Jogja, sepertinya sangat disayangkan jika tidak mampir sejenak ke 3 masjid favorit yang ada di Jogja ini.
Pada momentum Ramadhan masjid-masjid ini akan lebih ramai dikunjungi oleh jamaah dari berbagai penjuru nusantara. Karena rasa penasaran yang tinggi, tak peduli jarak dan berapa lama waktu pasti akan ditempuh. Hal tersebut sebagai wujud nyata mengobati rasa penasarannya. Hal yang membuat penasaran tak hanya tentang bangunannya saja, namun juga tentang sejarah, dan juga bagaimana manajemen yang dikelola sedemikian rupa sehingga mampu lebih optimal dalam mensejahterakan ummat. Penasaran, masjid apa saja yang akan diulas? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Masjid Gedhe Kauman JogjaÂ
Jika masih ingat film yang berjudul "Sang Pencerah" maka pasti ingat tentang masjid ini. Hal yang paling lekat dalam ingatan ketika terjadi perbedaan pendapat mengenai arah kiblat. Terdapat friksi dalam menentukan arah kiblat yang tepat dan benar. Hingga akhirnya mencapai titik kesepakatan berdasarkan ilmu pengetahuan yang diterapkan. Sehingga perlahan dapat menurunkan tensi gejolak yang terjadi. Dalam Islam perbedaan adalah keniscayaan sehingga sudah sepatutnya untuk senantiasa bertabayyun dalam memecahkan sebuah permasalahan. KH Ahmad Dahlan memberikan tauladan dalam menyelesaikan permasalahan terkait perbedaan pendapat tersebut dengan dasar ilmu pengetahuan serta pendekatan-pendekatan yang tepat sehingga dapat diterima.Â
Tauladan yang baik adalah khotbah yang jitu - KH Ahmad Dahlan
Sekelumit kisah tentang Masjid Gedhe Kauman Yogya. Di Masjid ini sebelum pandemi biasanya seringkali mengadakan kajian. Berdasarkan pengalaman penulis, biasanya ba'da sholat magrib selalu ada kajian rutin di pelataran masjid. Waktunya mulai dari ba'da magrib hingga menjelang isya. Namun itu dulu sebelum ada pandemi di tengah-tengah kita. Untuk saat ini terdapat beberapa perubahan terkait dengan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan mengingat kondisi masih dalam masa pandemi. Kehangatan suasana dan juga meriahnya kegiatan baik ketika hari-hari biasa dan apalagi ketika Ramadhan tiba menjadi memori yang dirindukan, dan selalu saja berhasil membuat diri ini ingin kembali ke sana. Bangunan khas yang sarat akan nilai sejarah dan kegiatan-kegiatan keagamaannya. Pengelolaan masjid yang baik mampu mensejahterakan ummat yang terdapat di sekitarnya. Baik melalui pendidikan dan juga hal-hal yang terkait dengan perekonomian.Â
Nah, satu lagi masjid yang mampu menjadi magnet daya tarik banyak orang sehingga selalu saja banyak jamaah yang mengunjunginya. Masji Jogokariyan Jogja. Masjid ini terkenal dengan manajemen pengelolaannya yang luar biasa baiknya. Lalu kegiatan-kegiatan yang diselenggarakanpun selalu saja menarik dan mampu menarik perhatian khalayak. Sebagai contoh saja ketika Bulan Ramadhan ada kegiatan "Kampoeng Ramadhan Jogokariyan", nah kegiatan tersebut benar-benar mampu menambah kemeriahan Bulan Suci Ramadhan. Lalu kegiatan kajian juga sering diselenggarakan di masjid ini dan tentunya selalu saja dipenuhi oleh jamaah. Keberadaan Masjid Jogokariyan dengan pengelolaan manajemen yang luar biasa baiknya berdampak pada kesejahteraan dan meningkatnya ukhuwah ummat. Hal ini yang membuat banyak takmir masjid dari penjuru Indonesia melakukan studi banding guna mempelajari bagaimana manajemen berbasis masjid sebagai tempat ibadah dapat berjalan dengan baik, tidak hanya berkaitan dengan ibadah kepada Allah namun juga tentang hablum minannas.Â
