Ramadhan tiba selalu saja disambut gembira. Gegap gempita mulai terasa meski di tengah pandemi. Iklan sirup warna-warni sudah mulai menghiasi layar kaca televisi, artinya siap menyambut hadirnya bulan suci. Maka, sebulan penuh lamanya umat Islam akan menjalani ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan senantiasa menghadirkan kisah dengan kekhasannya yang selalu dinantikan. Entah terkait dengan bagaimana menjalankan ibadah itu sendiri, kebiasaan, tradisi, dan kebudayaan yang senantiasa mewarnai keharidan bulan yang penuh berkah dan penuh ampunan bagi umat Islam yang mengimaninya.Â
Tidak hanya menahan lapar dan menahan dahaga mulai dari setelah sahur hingga adzan magrib berkumandang. Namun juga diwajibkan untuk menahan hal-hal tercela lainnya. Diharapkan setelah melalui ibadah ini seseorang mampu meningkat kadar ketakwaannya dan terus istiqomah dalam ibadah meskipun Ramadhan telah usai. Hal yang paling berat adalah tentang bagaimana menahan hawa nafsu. Misalkan saja ketika puasa sepanjang hari sudah terbayang akan menyantap makanan dan minuman yang telah membayangi pikirannya. Alhasil ketika bedug magrib terdengar dan adzan berkumandang seketika itu langsung melahap semua makanan yang telah tersaji di depannya tanpa ampun, seakan balas dendam. Hingga akhirnya terlalu kenyang, tak mampu berdiri tak mampu sholat, dan bersendawa terus menerus. Bayangkan hal ini jika terjadi terus menerus, bukankah lama kelamaan akan mampu membuat kantong jebol ketika terus menerus menuruti hawa nafus demi memanjakan perut secara berlebihan? Berpuasa pada Bulan Suci Ramadhan memang benar-benar menguji kadar keimanan, tidak hanya soal lapar dan dahaga namun juga tentang bagaimana menahan nafsu dan mengontrol diri. Jangan sampai lupa diri hingga lupa dan tak sadarkan diri bahwasannya isi dompet semakin menipis. Lalu saat Hari Raya Idul Fitri tiba hanya bisa meringis meratapi nasib dompet yang tragis. Oleh sebab itu, perlu rasanya menahan hawa nafsu agar tidak tergoda dan kondisi keuangan tetap aman hingga akhir Bulan Ramadhan dan siap menyambut Idul Fitri dengan suka cita.
Selektif dalam Memilih Menu Berbuka Puasa
Ketika tiba jam-jam rawan perut keroncongan, seketika itu pula imanjinasi melayang kemana-mana. Lalu membayangkan menu hidangan apa saja yang akan disantap ketika waktu berbuka puasa tiba. Ayam goreng, es kelapa muda, oseng-oseng mercon, nasi gudeng, gorengan, dan es buah hilir mudik dalam pikiran. Jika hawa nafsu tak terkontrol seketika itu pula akan memesan semua menu hidangan yang ada di kepala dan menyantap habis semuanya hingga terlalu kenyang dan tentunya hal ini jika dilakukan terus menerus pasti akan bisa menguras seluruh isi dompet dan dapat dipastikan Hari Raya Idul Fitri menjadi hari yang sendu, ketika tak ada selembar pun uang di dompet kesayangan. Perlu mengatur keuangan dalam menentukan hidangan untuk berbuka puasa, tak perlu mewah, sederhana dan secukupnya saja, yang terpenting adalah keutamaan dari ibadah puasa itu sendiri, yaitu bagaimana meningkatkan ketakwaan dengan tidak berlebih-lebihan.
Pikir Ulang Jika Akan Buka Puasa Bersama
Ramadhan tiba, agenda berbuka puasa bersama pasti akan padat. Namun setidaknya dalam kondisi pandemi seperti ini ajakan berbuka puasa bersama dapat dipertimbangkan kembali, mengingat upaya untuk meminimalisasi potensi kerumunan. Mensiasatinya dengan buka bersama secara online dengan menu masing-masing di rumah. Salah satu upaya untuk dapat lebih irit. Bayangkan saja jika semua ajakan agenda berbuka puasa di-iyakan, betapa borosnya pengeluaran hanya untuk berbuka puasa. Jangan sampai hanya karena perasaan "ga enak" harus meringis meratapi nasib dompet yang tragis pada Hari Raya Idul Fitri nantinya.
Jangan Tergoda Diskon Besar-besaran
Ramadhan tiba, diskon besar-besaran merajalela. Baik di pusat perbelanjaan maupun pada platform belanja online. Semua tahu kalau baru saja dapat THR sehingga promo produknya semakin digencarkan. Lucu juga jika baru saja menerima THR lalu lepas begitu saja dalam hitungan menit ketika tergoda diskon besar yang ditawarkan. Alamat bakal nangis di Hari Raya Idul Fitri nantinya.Â
Mengontrol hawa nafsu untuk belanja dan berlebih-lebihan sangat baik bagi kondisi keuangan. Hal ini pula sebagai wujud upaya nyata dalam mengatur keuangan agar tidak zonk. Selektif dalam menentukan menu berbuka puasa dan tidak berlebih-lebihan, memikirkan ulang jika ada ajakan untuk berbuka puasa bersama, serta tidak tergoda diskon besar di Bulan Ramadhan menjadi kiat sukses dompet tetap aman hingga Hari Raya Idul Ftri tiba. Tahan hawa nafsu dan jangan berlebih-lebihan, yakinlah isi dompet tetap aman dan senantiasa membuat senyum merekah. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H