Belakangan ini sering sekali menonton video kuliner di YouTube hingga menemukan sebuah akun YouTube dari sosok seniman dan aktor kondang yang pada saat saya masih usia SD beliau sering muncul di layar kaca dalam sebuah iklan rokok dengan gaya khas dan nyentriknya. Beliau adalah Butet Kartaredjasa. Dalam YouTube channel Pak Butet terdapat berbagai macam segmen dan yang paling menggoda saya untuk meng-klik adalah pada segmen "Butet Nguntal".
Ada banyak sekali kuliner yang dikunjungi dan diulas oleh Pak Butet hingga pada suatu waktu saya menonton ulasan Pak Butet tentang Nasi Goreng Pliket. Wah, seketika itu rasa penasaran semakin menjadi. Nasi goreng pliket? Apa itu nasi goreng pliket? Bagaimana penampakannya? Bagaimana pula rasanya? Terus bertanya kenapa dinamakan pliket, pliket itu sendiri artinya adalah lengket. Rasa penasaran semakin menjadi-jadi.
Langsung Gas ke Jogja !
Saking-sakingnya rasa penasaran yang semakin tinggi, maka setelah menonton video itu memutuskan langsung tancap gas menuju Jogja Istimewa. Menstarter skutermatik, memakai helm dan bersepatu, tak lupa jaket tebal dan kacamata hitam. Perlahan menarik gas menuju Kota Jogja yang selalu istimewa sampai kapanpun. Setibanya di Jogja, langsung menuju Warung Sate Pak Dakir yang menjadi langganan Pak Butet. Letaknya di Jalan H.O.S Cokroaminoto, Wirobrajan, Kota Jogja. Lokasinya tidak jauh dari pusat kota dan sangat mudah untuk dijangkau.Â
Cek MenuÂ
Setibanya di warung sate Pak Dakir, langsung memarkir motor, melepas jaket, dan helm lalu duduk sembari melihat daftar menu yang ada di atas meja. Â Mata langsung tertuju pada satu menu yang terlihat paling mencolok "Nasi Goreng Butet (Pliket)". Tak pakai lama langsung memesan menu yang membuat penasaran itu plus seporsi sate kambing dan sepiring nasi serta jeruk hangat.Â
Seporsi Nasi Goreng Pliket Lengket di Lidah
Yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba. Seporsi nasi goreng pliket menggugah selera. Dari penampakannya sungguh rasanya ingin segera melibasnya. Tidak terlalu banyak namun sangat pas. Nah, dari aromanya saja sungguh nasi goreng ini berbeda dengan nasi goreng pada umumnya.Â
Membuka mulut dan meluncurkan sesendok nasi goreng ke dalam mulut. Perlahan mengunyah dan merasakan cita rasa yang khas. Rasanya benar-benar berbeda seperti ada bumbu lain di dalamnya.Â
Potongan daging kambingnya pun sangat pas, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, dan tentunya sangat empuk dagingnya. Bertanya-tanya bumbu apa yang dipakai mengapa dinamakan nasi goreng pliket dan memiliki cita rasa yang berbeda. Usut punya usut ternyata nasi goreng tersebut diberi tambahan racikan kuah gule.Â
Wow tak menyangka bisa sedemikian kreatif dan memunculkan cita rasa khas sehingga mampu membuat lidah bertamasya dan enggan berhenti untuk mengunyah. Menikmati nasi goreng pliket dengan sate kambing yang empuk dengan bumbu meresap ke dalam sungguh rasanya membuat lengket dalam memori. Sekali mencoba, rasanya ingin selalu kembali.
Enak dan Terjangkau
Tak perlu khawatir soal harga dengan rasa yang sangat enak ini. Harga menu makanan yang ada di warung sate Pak Dakir relatif terjangkau. Bagaimana tidak satu porsi nasi goreng pliket dibanderol dengan harga dua puluh tiga ribu rupiah. Lalu seporsi sate kambing hanya dengan dua puluh ribu rupiah. Cukup terjangkau dengan kualitas rasa yang luar biasa.Â
Menu favorit Pak Butet, nasi goreng pliket Pak Dakir, Jogja benar-benar luar biasa lezatnya. Jangan sekalipun melewatkan kuliner khas yang satu ini ketika mengunjungi Jogja. Warung sate Pak Dakir buka pukul empat sore hingga pukul sembilan malam, sekali lagi jangan lupa mampir agar tidak menyesal nantinya. Tidak ada yang tidak istimewa di Jogjakarta. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H