Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kiat agar PJJ PJOK Berjalan Optimal dan Aman

11 Maret 2021   23:06 Diperbarui: 14 Maret 2021   22:10 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membersamai Anak Ketika PJJ PJOK Menjadi Keasyikan Tersendiri dan Tentunya Menambah Kehangatan Suasana di Rumah - Sumber : lifestyle.kompas.com

Beragam kesulitan harus dihadapi dalam pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Namun hal tersebut seharusnya tak membuat surut semangat belajar dan sebaliknya keterbatasan dan lika-liku PJJ menjadi pelecut semangat untuk terus belajar, bergerak, dan memberi makna. 

Semua mata pelajaran menghadapi tantangannya sendiri dan harus keluar dari kesulitannya masing-masing sehingga di sinilah kreativitas guru sangat berperan. Tak terkecuali pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

PJOK tanpa praktik rasanya sungguh hambar. Kekhawatiran membuncah jika lama kelamaan PJOK berubah menjadi Sastra Olahraga, saking-sakingnya jarang bergerak berolahraga dan tugas yang diberikan oleh guru hanya sekedar mengerjakan soal-soal, membaca, dan meresume. 

Hal ini baik namun esensi dari PJOK yang mana berkaitan tentang gerak pun seakan tergerus. Lalu akan memunculkan kekhawatiran akan tidak tercapainya dari tujuan PJOK itu sendiri, yaitu meningkatkan ketrampilan gerak dan juga meningkatkan kebugaran jasmani peserta didik. 

Perkara kekhawatiran PJOK berubah menjadi Sastra Olahraga tadi hanya guyonan saja lho ya. 

Jika pembelajaran tatap muka maka pembelajaran PJOK dapat berjalan dengan optimal dan mengasyikkan. Ada interaksi antara guru dan peserta didik yang intens ketika belajar dan bergerak bersama. 

Kehangatan itu pun sepertinya sirna saat ini. Ketika pembelajaran tatap muka pun guru dapat sepenuhnya mengawasi bagaimana gerak-gerik peserta didik di lapangan ketika pembelajaran praktik. 

Sedangkan saat ini sungguh sangat sulit untuk dapat mengawasi peserta didik. Oleh sebab itu perlu rasanya melakukan beberapa hal berikut agar pembelajaran PJOK dapat berjalan optimal dan tetap aman terkendali.

"Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah" - Ki Hajar Dewantara

Komunikasi Guru dan Orang Tua/Wali 

Komunikasi sangat penting di sini demi lancarnya pembelajaran PJOK. Antara guru dan orang tua perlu bersinergi untuk dapat mengoptimalkan pembelajaran. 

Faktor resiko PJOK pun sangat tinggi sehingga harus penuh pengawasan orang tua ketika peserta didik melakukan tugas gerak di rumah. 

Guru berupaya untuk menerapkan pembelajaran adaptif dan meminimalisasi resiko namun di rumah, peserta didik menjadi tanggung jawab orang tua sepenuhnya. Jadikan rumah sebagai sekolah yang nyaman dengan membersamai anak ketika belajar dari rumah.

Pastikan Kebutuhan Hidrasi Terpenuhi 

Ketika pembelajaran di lapangan atau tatap muka secara langsung, guru PJOK akan senantiasa mengingatkan peserta didik untuk menyiapkan air minum ketika berolahraga. Hal demikian dilakukan sebagai upaya pencegahan dehidrasi ketika olahraga. 

Namun ketika peserta didik belaar dari rumah, orang tua pun berkewajiban mengingatkan hal demikian. Hidari harus tercukupi dengan baik ketika berolahraga. 

Setidaknya selalu siapkan sebotol air putih ketika anak melakukan tugas gerak. Ingatkan untuk beristirahat sejenak, tidak memaksakan diri, dan tentunya mencukupi kebutuhan hidrasinya.

Pastikan Ruang yang Cukup untuk Bergerak

Butuh ruang yang cukup agar dapat bergerak leluasa dan tentunya jaminan keamanan. Pastikan di sekitar tempat untuk bergerak tidak ada barang-barang yang membahayakan. 

Pahami olahraga apa yang akan dilakukan dan pahami pula seberapa luas ruang yang dibutuhkan untuk dapat bergerak dengan leluasa.

Pembelajaran PJOK harus mengasyikkan.Guru memberikan materi pembelajaran adaptif ketika pandemi untuk meminimalisasi resiko cedera namun kebutuhan gerak harus tercukupi. 

Di satu sisi lain orang tua berperan dalam pengawasan ketika peserta didik melakukan tugas geraknya di rumah. Semua saling bersinergi untuk mengoptimalkan pemberlajaran sehingga tujuan pembelajaran itu sendiri dapat tercapai. 

Manfaatkan waktu untuk membersamai anak ketika belajar dari rumah dengan begitu makna dan kehangatan keluarga akan jelas lebih terasa. Jika perlu berolahraga bersama anak di rumah akan lebih membuat suasana rumah semakin hangat. (prp)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun