Bagaikan kuda yang terus bekerja dan bagaikan sapi perah perusahaan. Setiap hari selalu saja ada tugas tambahan. Parahnya lagi tak mengenal waktu. Whatsapp group selalu saja berbunyi meberikan informasi pekerjaan yang harus diselesaikan. Tidak mengenal waktu. Malam hari yang seharusnya menjadi momentum quality time bersama keluarga menjadi mustahil dilakukan jika berada dalam lingkungan kerja atau perusahaan yang tidak memperhatikan worklife balance bagi para pegawainya. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan untuk memutuskan apakah harus resign atau tidak.
Kembali ke masing-masing orang tentang bagaimana menyikapi keadaan di lingkungan kerjanya. Apakah kuat bertahan dengan beragam dinamikanya atau tergoda untuk mencari tempat yang baru. Pada prinsipnya kemampuan diri untuk beradaptasi dan berdamai dengan keadaan lingkungan kerja menjadi hal utama untuk tetap merasa nyaman. (prp)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI