Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Enggan Beranjak dari WhatsApp Group

8 Maret 2021   10:08 Diperbarui: 8 Maret 2021   10:17 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Monggo Bapak dan Ibu bisa berpindah ke grup telegram, silahkan bisa klik link di bawah ini !" - Pesan Admin Whatsapp Group

Namanya juga sudah nyaman, jadi ya enggan beranjak. Menikmati suasanya dalam zona nyaman semenarik apapun yang ditawarkan tetap saja tak bergeming. Contohnya telegram dengan berbagai macam fitur yang ditawarkan untuk berkomunikasi dalam sebuah grup, tetap saja tidak mampu menggoyahkan pendirian. Whtasapp Group masih menjadi primadona bagi kebanyakan orang saat ini. Beragam alasan mewarnai mengapa enggan beranjak ketika ada pesan adari admin grup untuk bermigrasi ke telegram.

Tak dapat dipungkiri bahwasannya berkomunikasi melalui whatsapp group sungguh sangat mengasyikan dan tentunya user friendly. Semua orang dapat dengan mudah mengirim pesan, gambar, bahkan video. Lihat saja, mungkin di grup alumni sekolah, hampir setiap pagi ada yang mengirim pesan-pesan penyejuk hati, ada yang mengirim cerita lucu-lucuan tentang mukidi, ada juga yang mengirim video pemicu tawa bahagia bagi para anggotanya. 

Hal yang sama pun demikian juga terjadi di grup terkait pekerjaan. Lebih banyak ditemukan pesan-pesan seperti itu dibandingkan tentang pekerjaan. Malah biasanya pesan terkait pekerjaan sangat lambat direspon dan tertumpuk pesan-pesan lainnya. Hal seperti ini memantik emosi namun memberikan warna ketika ber-WA bersama. 

Bagaimanapun percakapan yang terjadi di whatsapp group entah terkait pekerjaan, guyonan, atau bahkan saling sindir karena permasalahan pribadi hingga akhirnya ada salah satu anggota yang meninggalkan grup, whatsapp group tetap menjadi tempat yang nyaman untuk bertukar rasa hingga melepas rindu. Apa saja sebenarnya alasan atas rasa nyaman itu sehingga sedikitpun tak bergeming dan enggan beranjak? Ini dia !

Kemudahan Memahami dan Menerapkan Fitur Whatsapp

Awal mula mengunduh aplikasi whatsapp hingga akhirnya tergabung dalam banyak grup perlu waktu juga untuk memahami dan menerapkan berbagai fitur yang tersedia. Bagaiamana mengirim pesan, meng-copy pesan, meneruskan pesan, melampirkan foto, melampirkan dokumen, hingga mengganti foto profil butuh waktu cukup lama untuk mempelajarinya. 

Terkadang bertanya sana-sini jika kesulitan dalam menggunakannya sehingga apabila harus bermigrasi ke aplikasi yang lain terasa sangat berat karena harus belajar lagi dari awal terkait bagaimana menggunakan fitur-fitur yang tersedia.

Repot Harus Mengunduh Aplikasi Baru 

Hal yang sering menajadi masalah adalah keterbatasan memori pada telepon seluler. Ketika ada informasi dari admin grup untuk berhijrah bersama maka akan muncul pertanyaan, "Apakah harus mendownload aplikasi baru kembali"? Tentu saja jawabannya adalah "ya". 

Hal ini pasti akan membuat repot sebagian orang. Mengapa? Karena jelas memori telepon seluler sudah sangat penuh karena terisi gambar hingga video yang terunduh secara otomatis ketika ada yang mengirimnya di whatsapp group. Repot harus menyeleksi kembali aplikasi apa saja yang harus dihapus. Begitulah kiranya yang sering terjadi.

Jumlah Anggota Grup yang Sudah Sangat Banyak 

Mengumpulkan kontak teman-teman lama lalu menyimpannya kemudian membuat whatsapp group untuk menyatukan kembali silaturahim bukan perkara mudah. Jelas saja hal ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Nah, hal ini yang memberatkan jika harus pindah ke lain aplikasi. Belum tentu semua paham tentang bagaimana menggunakan aplikasi terbaru yang akan dipakai. Sebagian orang pasti akan merasa ribet tentang ini.

Memang jika sudah nyaman maka tidak akan pernah berpaling. Semanarik apapun dan secanggih apapun aplikasi yang ditawarkan, tetap saja tak menggoyahkan iman sehingga lebih memilih untuk menetap. Jika sudah nyaman, rasanya enggan untuk beranjak, tetap bergeming meski terus digoda tanpa henti. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun