Bapak dan Ibu guru PJOK pun hanya bisa memandu dan memberikan tugas gerak dan tidak bisa berinteraksi langsung. Sudah mager, tugas untuk bergerak jadi terasa sangat berat. Nah, kalau sudah begini, ingat-ingatlah hal ini agar penyakit mager dapat teratasi :
1. Kondisi Pandemi dan Cuaca Tak MenentuÂ
Belakangan ini cuaca sungguh tak menentu terlebih di tengah masa pandemi. Maka dari itu imun kita harus senantiasa dalam kondisi apik. Untuk meningkatkan imun perlu mengatur pola hidup dengan baik dan menerapkannya dengan disiplin tinggi.
Mengkonsumsi makanan yang sehat, istirahat yang cukup dan berolahraga dengan teratur sesuai dengan kemampuan diri dan tidak memaksakan diri. Tentunya ketika berolahraga dilakukan di rumah saja kalaupun harus keluar rumah, patuhi protokol kesehatan dengan penuh kesadaran.
Nah, kesadaran akan pentingnya imun dan kebugaran jasmani yang baik di tengah pandemi, perlahan akan menyembuhkan penyakit mager yang hinggap dalam diri. Tidak perlu olahraga yang beresiko tinggi cukup lakukan tugas gerak yang diberikan oleh Guru PJOK. Semua kompetensi dasar akan tersampaikan dan tentunya tidak akan membuat bosan karena sangat variatif.
2. Harga Obat yang Relatif MahalÂ
Ternyata sakit itu mahal, bukankah begitu adanya? Pasti dari kita pernah dalam keadaan sakit dan harus berobat ke dokter. Nah, pasti ada rasa penyesalan karena biaya berobat terkadang sangat mahal.
Padahal dengan nominal yang sama bisa digunakan untuk membeli makanan bergizi sebaga langkah preventif agar senantiasa dalam kondisi sehat.
Oleh sebab itu, kembali lagi agar tetap sehat selain pola makan yang baik dan bergizi, perlu istirahat yang cukup dan olahraga teratur. Ketika mager sudah mulai mengganggu maka ingatlah bahwa biaya berobat itu mahal.
Lebih baik mengingat Guru PJOK saja dengan tugas gerak yang telah disampaikan baik melalui google classroom, microsof teams, whatsapp group, atau platform edukasi lainnya.