Berkumpul dengan komunitas penghobi sesuatu selalu ada saja cerita mewarnai di dalamnya. Berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai macam latar belakang sungguh mengasyikkan. Tak jarang selalu tersaji tawa ketika berjumpa. Meski berbeda latar belakang namun tetap dapat bersatu atas dasar kesamaan hobi.
Perkara hobi selalu menjadi bahan pembicaraan utama ketika berjumpa atau berinteraksi melalui media sosial. Terkadang juga terselip guyonan yang mencairkan suasana sehingga hubungan antar anggota semakin erat. Saling bertukar informasi dan saling memberi saran serta bantuan menjadi alasan untuk tetap berkomunitas demi eksistensi jalannya hobi yang digeluti.
Ketika berkomunitas terlebih dengan berbagai macam karakter dan latar belakang yang berbeda tentu saja memberikan warna dalam hubungan berinteraksi. Berbagai macam kepribadian ada di dalamnya. Ada yang selalu positif ada juga yang negatif. Ada yang selalu memberi bantuan, nasihat, atau informasi bermanfaat, ada juga yang suka ghibah. Makin asyik kan, penuh warna penuh rasa penuh cerita.
Ghibahnya pasti soal kenapa salah satu anggota komunitas jarang aktif lagi. Pasti akan ada banyak anggota lain yang menimpali dengan berbagai macam prediksi. Selalu saja ada yang memprediksi dengan hal yang lucu sehingga menstimulus anggota lain untuk terus menimpali sembari tertawa terbahak-bahak. Namun harapannya tetap masih dalam koridor positif.
Tak dapat dipungkiri bahwa menjalankan hobi tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Contoh saja di komunitas lari, katanya lari itu olahraga yang paling murah. Namun ternyata tidak jika sudah dikaitkan dengan lifestyle dan outfit. Hmmm outfit lari yang oke punya dan branded harganya cukup membuat kantong jebol. Mulai dari t-shirt, celana, kaos kaki, sepatu, dan pernak-pernik lainnya.Â
Lalu di komunitas sepeda apalagi, hasutan upgrade pernak-pernik sepeda akan selalu ada. Jika tidak kuat iman, pastilah akan tergoda. Lebih baik tidak makan asal sepeda bisa di-upgrade sehingga lebih cantik, nyaman dikendarai, dan tentunya terlihat keren ketika di-posting di instagram.Â
Dalam menjalankan hobi tentu saja akan selalu ada kendala dan juga ancaman. Jalan yang dilalui untuk tetap eksis menjalankan hobi tidak selalu mulus. Penuh liku dan terkadang juga ada polisi tidur yang mengagetkan, jika tidak seimbang pasti jatuhlah kita. Ada berbagai ancaman yang mengganggu, namun ada juga ancaman yang lucu namun tidak untuk ditiru, dan kisah tentang ancaman lucu itu selalu mampu membuat tertawa.
"Ojo kandha bojoku lho!" (Jangan bilang istriku lho)Â
Menjadi kalimat sakti agar semua aman dan hobi tetap jalanÂ
Azaz Kekeluargaan KoperasiÂ
Godaan untuk upgrade akan terus ada. Hasutan-hasutan dari teman-teman satu komunitas akan selalu menggelitik dan menggoda iman. Apakah dapat tetap menjaga pendirian atau malah goyah. Ketika goyah di tengah dompet yang mulai kering di akhir bulan mencoba memutar otak mencari jalan keluar agar pernak-pernik hobi dapat terbeli. Bekerja sama dengan koperasi menjadi solusi, namun tetap tak lupa menyampaikan kalimat sakti, "Ojo kandha bojoku, lho!"
Ketika di Pusat Perbelanjaan
Bersama komunitas pasti akan ada waktu berjalan-jalan bersama di pusat perbelanjaan. Bersama-sama berburu pernak-pernik atau kebutuhan yang menunjang eksistensi hobi. Ketika melihat barang yang diinginkan namun ternyata harganya lebih dari yang diperkirakan, maka hal itu jelas menjadi godaan yang nyata. Menimbang-nimbang dan menyiapkan alasan. Lalu barang impian pun terbeli dan seperti biasa terlontar kalimat sakti, "Ojo kandha bojoku, lho!" Seketika disambut tawa dari teman-teman sekomunitas.
Suami Takut IstriÂ
Jika ternyata ada yang bocor dan terdengar hingga ke telinga istri tercinta. Maka siap-siap saja ancaman mandegnya hobi semakin nyata. Jangan lupa juga siapkan wajah memelas dan rayuan-rayuan agar istri tak mengomel terus menerus. Tak ada guna foto keren di instagram terpampang jelas jika ternyata tak terbuka dengan istri, yang ada adalah malapetaka. Disemprot habis-habisan sepanjang hari dan terancam jadi bahan bully di komunitas. Komunitas dalam komunitas akan terbentuk dengan sendirinya, komunitas suami takut istri di dalam komunitas hobi.Â
Begitulah ancaman nyata mandegnya hobi jika tak terbuka dengan istri. Hal ini selalu menjadi kisah lucu di komunitas hobi apapun dan dimanapun. Kisah lucu yang tak patut ditiru. Namun, untuk menertawakannya bersama-sama, sah-sah saja. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H