Sungguh berita meninggalnya Syeikh Ali Jaber sungguh membuat terkejut banyak orang. Sosok ulama kharismatik dengan ceramah-ceramahnya yang menyejukkan hati kembali kepada Sang Ilahi. Semua sudah digariskan dan beliau meninggalkan kebaikan yang akan terus dikenang.Â
Masih lekat dalam ingatan terkait peristiwa penusukan yang dialami oleh beliau di Lampung beberapa waktu lalu. Menjadikan momentum inspiratif bagi masyarakat. Dimana Syeikh Ali Jaber yang diserang oleh pria tidak dikenal dan menusuk lengan Syeikh Ali Jaber diperlakukan dengan baik oleh Syeikh Ali Jaber.Â
Tak ada dendam bahkan beliau pun memohon maaf kepada pelaku penusukan bahwasannya beliau tak mampu mengahalangi jamaah yang geram terhadap ulah pelaku.
Teringat jelas pula memori ketika Syech Ali Jaber memeberikan pernyataan, berkisah, dan berbagi di acara podcast Deddy Corbuzier. Beliau menceritakan tentang peristiwa penusukan yang baru saja dialaminya tentang bagaimana beliau menyikapi peristiwa tersebut. Selain itu beliau pun juga banyak bercerita dan memberikan pandangan tentang Islam yang sesungguhnya.
Setelah itu, terdengar kabar tentang beliau yang sedang sakit dan harus menjalani perawatan intensif. Setiap hari selalu ada pemberitaan mengenai beliau. Tentang bagaimana kondisi beliau terkini dan juga perkembangan kesehatan beliau.
Hingga suatu waktu beredar foto Syeikh Ali Jaber terlihat sangat memprihatinkan di media sosial. Foto tersebut jelas membuat semua orang semakin khawatir serta menimbulkan berbagai macam pertanyaan tentang apa dan bagaimana kondisi kesehatan Syeikh Ali Jaber yang sebenarnya. Semua orang mendoakan untuk kesembuhan beliau, semua orang pun sangat merindukan beliau.
Tak lama berselang, kabar duka menyelimuti seantero negeri. Syeikh Ali Jaber berpulang ke Rahmatullah. Seketika menggemparkan negeri tercinta, Indonesia kehilangan sosok ulama kharismatik yang menyejukkan.Â
Semua orang merasa kehilangan. Syeikh Ali Jaber berasal dari Madinah, Arab Saudi, mendapatkan status kewarganegaraan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 2012 yang dianugerahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun kecintaan beliau kepada negeri ini sungguh sangat luar biasa. Begitu besar kontribusi yang diberikan beliau untuk kemajuan bangsa ini melalu jalan dakwahnya.
Semasa hidupnya Syeikh Ali Jaber selalu menjadi penyejuk dengan ceramah-ceramah yang disampaikannya. Beliau selalu mampu menghadirkan kedamaian di tengah kekisruhan dan dinamika yang saat ini terjadi di negeri ini. Jika boleh berpendapat, beliau benar-benar merepresentasikan Islam yang sesungguhnya bahwasannya Islam adalah agama yang damai, Islam tidak menghakimi, dan Islam selalu mengedepankan kasih dan sayang (Arrahmaan dan Arrahiim).
Stigmatisasi terkait Islam yang erat dengan terorisme dipatahkan dengan jelas oleh beliau dengan pemikiran, ceramah, serta jalan dakwahnya. Terorisme tidak ada dalam Islam.Â
Jelas dalam Islam senantiasa mengajarkan tentang kasih sayang, saling menghargai perbedaan, dan tentunya bukan menjadi hakim atas orang lain. Karena hakim yang sesungguhnya adalah Allah SWT. Jika ada kekerasan yang mengatasnamakan Islam, jawabannya jelas itu bukan Islam.Â
Syeikh Ali Jaber telah memberikan tauladan yang baik tentang bagaimana berkehidupan sebagai seorang muslim yang sesungguhnya dan sesuai dengan pedoman hidup seorang muslim itu sendiri yaitu Al Qur'an. Maka dari itu dengan kembalinya beliau ke sang pencipta negeri ini sungguh sangat kehilangan.Â
Namun perjuangan belaiy harus diteruskan, mengamalkan ilmu yang disampaikan beliau, dan juga tentunya memberikan kedamaian di tengah kemajemukan negeri ini sebagai muslim sejati. (prp)Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H