Keakraban dengan Daging Ayam di Awal Bulan dan Telur di Akhir Bulan

Siapa yang tidak suka makan daging ayam dan telur dengan beragam menu olahannya? Hampir kebanyakan orang akrab dengan menu olahan daging ayam dan telur dalam kesehariannya. Selalu ada di hampir di setiap meja makan. Selalu ada hampir di setiap warung makan. Murah meriah dan tak kalah gizi yang terkandung di dalamnya.

Dari Sabang sampai Merauke menu olahan dari daging ayam dan telur sangat bervariasi. Jadi tidak perlu bingung karena banyak referensi. Kita pun bisa mencoba beragam resep menu olahan daging ayam dan telur agar lidah kita tidak bosan.

Harga daging ayam dan telur relatif terjangkau dan tidak sulit untuk dicari. Hal tersebut menjadi opsi utama menu konsumsi sehari-hari. Sudah murah, rasanya enak pula namun tinggal bagaimana kita dapat mengolahnya sedemikian rupa agar kelezatan dari daging ayam dan telur mampu menggoyang lidah.

Menu olahan daging ayam dan telur sudah sejak dulu mewarnai hari-hari kita. Terlebih di meja makan rumah kita selalu ada ayam goreng atau menu olahan telur seperti telur ceplok, telur dadar, atau orak-arik telur. 

Nah, bicara tentang menu olahan makanan untuk konsumsi keseharian berkaitan erat pula dengan pengaturan budget kita setiap bulannya. Terkait makan dan minum sehari-hari harus benar-benar diatur sedemikian rupa agar tetap aman dan nyaman sampai akhir bulan. Namun itu hanya sebuah wacana saja, biasanya suka kalap di awal bulan sehingga di akhir bulan harus benar-benar selektif dan ngirit agar tetap bisa makan. 

Namun kalau sudah menjadi kebiasaan dan sulit untuk berubah, ya apa boleh buat, nikmati saja karena memang begitu nikmat menyantap menu olahan daging ayam di awal bulan. Sekali-kali memanjakan lidah bukan sebuah masalah. 

Namun yang jadi masalah jika di akhir bulan tidak bisa mensiasati untuk memasak menu olahan makanan yang tetap bergizi sebagai sumber energi tubuh kita dalam beraktivitas keseharian.

Di awal bulan memang nikmat rasanya untuk memanjakan diri dengan menyantap makanan enak khususnya menu olahan daging ayam. Setidaknya hal ini merupakan salah satu cara untuk perbaikan gizi setelah di akhir bulan makan dengan seapadanya, begitu terus berjalan setiap bulannya.  

Bayangkan saja nikmatnya ayam goreng dengan berbagai varian dari ujung barat hingga timur Indonesia, semuanya enak dan lezat. Coba bayangkan betapa nikmatnya ayam goreng di warung pecel lele lamongan dengan sambel khasnya. 

Sungguh nikmat sekali, yang selalu membuat saya heran dengan ayam goreng lamongan adalah dimanapun saya makan ayam goreng lamongan pasti memiliki cita rasa yang khas dan sama. 

Kemanapun saya pergi tak perlu khawatir, di seluruh penjuru Indonesia pasti ada tenda pecel lele lamongan dengan nasi ayam goreng yang menjadi favorit. 

Lalu ada juga ayam goreng kalasan dengan cita rasa khas dan kaya akan rempah-rempah dalam prosesnya. Lalu ada juga ayam taliwang khas lombok yang sangat disayangkan apabila dilewatkan.

Lalu masalah pun tiba di akhir bulan, yaitu kantong jebol akibat kuliner yang tidak terkontrol. Namun bagaimanapun juga harus tetap bertahan dengan sisa uang yang ada. 

Oleh sebab itu harus mensiasati agar tetap bisa makan, kebutuhan nutrisi terpenuhi, dan tidak bosan tentunya. Maka dari itu menu olahan telur juga dapat divariasi sedemikian rupa. Biasa nasi goreng telur, bisa omelet,telur ceplok kecap, telur dadar crispy, dan bisa juga gongso telur. 

Ya begitulah sebuah kisah tentang keseharian yang dilalui. Selalu kalap di awal bulan lalu terjebak kebingungan di akhir bulan. Oleh sebab itu harus pandai-pandai meracik resep menu olahan daging ayam dan telur sekreatif mungkin. Agar selalu menemukan jalan kelur di akhir bulan. (prp)