Menjadi sebuah kecemasan di kala tak mampu lagi berolahraga di luar ruangan dengan leluasa seperti biasanya. Cemas tentang bagaimana kondisi kesehatan dan kebugaran tubuh yang mana jelas terasa bahwa aktivitas fisik terus menurun karena kebiasaan baru saat ini. Belajar dan bekerja semua dilakukan di rumah saja secara daring.
Frekuensi aktivitas fisik yang rendah sehingga jarang gerak memunculkan potensi berbagai macam penyakit pada tubuh kita. Kekhawatiran akan hal tersebut semakin tinggi ketika harus menghadapi kebiasaan baru seperti ini.Â
Perlu adaptasi yang cepat untuk kembali menemukan ritme yang tepat agar kembali aktif seperti sebelumnya. Selain itu perlu juga kiranya untuk mensiasati bagaimana dapat berolahraga meski harus dilakukan di rumah saja karena kita tahu bahwasannya kondisi di luar masih belum baik-baik saja.
Baiklah, untuk meningkatkan derajat kebugaran jasmani agar kita tetap sehat, tetap aktif, dan tetap produktif kita perlu untuk menentukan program latihan kebugaran jasmani secara mandiri. Karena kita sadar betul tidak ingin kondisi seperti ini membuat tubuh mudah lelah ketika harus melakukan aktivitas keseharian yang nyatanya membutuhkan energi ekstra.Â
Hal yang utama apabila kita akan berolahraga secara mandiri adalah kita harus pahami kondisi tubuh kita. Berolahraga pada  intensitas rendah hingga menengah dan jangan lupa untuk mengetahui denyut nadi maksimal sebagai acuan atau patokan intensitas latihan yang akan dilakukan. Cukup dengan rumus 220 - usia, denyut nadi maksimal akan kita ketahui.Â
Setelah itu saat kita akan mulai berlatih atau berolahraga untuk mencapai derajat kebugaran jasmani yang baik dan juga agar terhindar dari cedera, perlu untuk memperhatikan tentang FITT (Frequency, Intensity, Type, dan Time) dalam berolahraga. Berikut penjelasannya :
Frequency
Frekuensi latihan bisa juga disebut dengan kepadatan latihan (density of training). Mengapa hal ini perlu diperhatikan? Karenan hal ini berkaitan dengan keseimbangan antara latihan dan interval istirahat. Hal ini berpengaruh pada recovery agar optimal dan capaian program latihan yang progresif. Berkaitan juga tentang bagaimana grafik berat beban latihan itu sendiri. Bagi anda yang bukan atlet frekuensi olahraga atau latihan dua sampai tiga kali dalam seminggu sudah sangat bagus dengan intensitas rendah hingga menengah.Â
Intensity
Intensitas latihan seperti kita ketahui adalah tentang berat beban dalam satu sesi latihan atau olahraga yang kita jalani. Cara menentukan intensitas latihan adalah dengan mengacu pada denyut nadi maksimal kita. Cukup bagi kita untuk sekedar menjaga kebugaran jasmani, berlatih atau berolahraga pada intensitas rendah hingga menengah. Kisaran 65%-75% denyut nadi maksimal.