Sampai dengan saat ini kegiatan pembelajaran masih dilakukan secara daring. Peserta didik mau tidak mau harus menatap layar penuh konsentrasi tinggi sepanjang hari. Hal yang sungguh membosankan dan sangat berbahaya bagi kesehatan. Terlebih di samping layar komputer jinjing tersedia makanan yang beragam.Â
Yakinlah tangan selalu tergoda untuk mengambil makanan yang tersedia lalu mulut pun siap untuk menerima dan mengunyahnya. Â Jangan harap indeks massa tubuh setia di angka normal. Perlahan namun pasti ia akan tergoda untuk berpindah.
Menjadi jarang gerak sudah hal yang pasti. Frekuensi aktivitas fisik jelas menurun. Siap-siap saja untuk membeli baju dan celana baru karena yang lama sudah terlalu sempit.Â
Semakin boros bukan? Alokasi dana untuk cemilan sebagai teman belajar semakin bertambah, lalu ditambah lagi alokasi dana untuk membeli pakaian yang lebih besar pun nyata di depan mata, jikalau terus menerus terjebak rasa malas bergerak.
Nah, mungkin perlu disadari salah satu efek negatif pembelajaran jarak jauh adalah kurangnya aktivitas fisik. Terpaku di depan layar mengerjakan tugas yang bejibun tak pengertian. Khawatirnya ini semua menjadi kebiasaan hingga akhirnya lupa untuk berolahraga.Â
Sebelum pandemi saja hanya menanti jam pelajaran pendidikan jasmani untuk berolahraga, itupun hanya seminggu sekali. Tak bisa membayangkan bagaimana dengan saat ini? Sering dijumpai saat video conference peserta didik terlihat semakin chubby.Â
Aih, semua tak mau kan terjebak rasa malas untuk berolahraga hingga akhirnya tubuh kita mengalami obesitas. Jauh dari kata menarik dan dekat dengan penyakit.Â
Maka dari itu perlu lah kiranya untuk menyadari hidup sehat dan betapa berharganya nikmat sehat. Dengan kesadaran tinggi berusaha melepaskan diri dari belenggu rasa malas wajib dilakukan sekuat tenaga.Â
Setidaknya saat mari bergerak untuk sekedar melepas penat seharian di depan layar. Stop aktivitas belajar sembari mengunyah! Mari kita ganti dengan belajar, bergerak, agar tetap sehat.Â
Tetap tenang, ada banyak cara untuk tetap bergerak meski harus mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh yang sungguh padat. Bagaimana caranya?Â
Pertama jauhkan camilan dari samping layar komputer jinjing anda, lalu ganti dengan sebotol air minum. Tujuannya jelas agar konsentrasi lebih menuju ke dalam kegiatan pembelajaran.Â
Sebotol air putih untuk mencukupi kebutuhan hidrasi dimana energi terkuras sehingga kebutuhuan hidrasi pun meningkat, dan wajib untuk dipenuhih agar tetap dapat fokus dan konsentrasi tingkat tinggi.
Lalu, yang kedua adalah manfaatkan waktu jeda istirahat untuk bergerak. Pilihan geraknya bisa stretching ringan atau dengan gerakan berirama sesuai yang anda suka.Â
Bisa diiringi lagu dangdut, lagu campursari, atau lagu korea. Cukup lima menit saja, yakinlah akan mampu menyegarkan pikiran sebelumnya dijejali beragam materi yang membosankan.
Sore harinya selepas kegiatan pembelajaran usai, sempatkan untuk olahraga sebentar saja cukup tiga puluh menit dengan olahraga intensitas rendah. Tentunya dilakukan di rumah saja dan secara mandiri. Bisa dilakukan di halaman rumah sembari menikmati hijau dedaunan dan warna-warni bunga bermekaran di taman. Aih, sungguh nikmat terasa.
Dengan menentukan dan menetapkan program aktifitas fisik di tengah padatnya kegiatan pembelajaran daring, maka harapan indeks massa tubuh di angka normal dan derajat kebugaran jasmani tetap dalam kondisi baik akan tetap aman.Â
Tak perlu risau, tak perlu khawatir, tetap tenang menjadi kunci ketika harus menghadap layar sepajang hari. Komitmen dari dalam diri menjadi motivasi untuk tetap menjaga kebugaran jasmani. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H