Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

MPLS Kali Ini Sangat Berbeda

13 Juli 2020   08:22 Diperbarui: 13 Juli 2020   08:20 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari pertama masuk sekolah merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh peserta didik baru. Sebuah kebahagiaan bahwasannya kembali bersekolah di sekolah baru pada jenjang yang lebih tinggi. Setelah melalui serangkaian proses seleksi pada akhirnya diterima di suatu sekolah yang mungkin sebagai sekolah idaman. Kalaupun tidak harus diterima dengan lapang dada dan berjiwa besar. Yang terpenting semangat menuntut ilmu harus tetap terjaga.

Ada yang berbeda pada hari pertama masuk sekolah saat ini. Biasanya peserta didik baru akan mengikuti program MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) secara tatap muka langsung dan serentak bersama-sama. Namun untuk saat ini dimana angka covid19 masih terbilang tinggi kegiatan MPLS pun harus dapat disiasati agar tetap terlaksana.

Kegiatan MPLS merupakan salah satu kegiatan penting dimana peserta didik baru diberikan orientasi mengenai wawasan wiyata mandala. Me-refresh kembali setelah sekian lama libur sekolah dengan harapan agar proses pendidikan di sekolah dapat berjalan dengan baik. Tata tertib sekolah dapat dipahami dan dipatuhi, serta bagaimana peserta didik mengerti dan memahami tentang berinteraksi di lingkungan sekolah.

Dalam MPLS juga disampaikan mengenai kegiatan-kegiatan apa saja yang terdapat di sekolah tersebut, baik kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Menekankan penguatan pendidikan karater disampaikan pula dalam kegiatan MPLS ini. Karena pentingnya materi penguatan pendidikan karakter maka kegiatan MPLS perlu didesain sedemikian rupa agar seluruh materi dapat terserap dengan baik.

Namun untuk saat ini kegiatan MPLS tidak dapat dilaksanakan seperti sebelum-sebelumnya. Upaya memutus mata rantai covid19 harus terus berjalan sehingga kegiatan di sekolah pun harus disiasati agar tetap terlaksana namun juga berkualitas dengan indikator terserapnya materi MPLS dengan optimal oleh peserta didik baru. Berbagai macam desain pelaksanaan MPLS dapat dilakukan seperti dengan sistem shift ataupun full daring.

Apabila menggunakan sistem shift dalam pelaksanaan MPLS wajib memiliki izin penyelenggaraan dari pihak-pihak terkait dan tentunya ceklis protokol kesehatan harus terpenuhi. Semua ingin proses pembelajaran dan pendidikan berjalan optimal namun juga tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan jiwa peserta didik.

Selain mengenai wawasan wiyata mandala dan pendidikan penguatan karakter peserta didik, dalam MPLS akan disampaikan mengenai berbagai macam hal yang harus dilakukan peserta didik untuk bersama-sama memutus mata rantai persebaran covid19. Bentuk edukasi kepada peserta didik untuk patuh dan mendisiplinkan diri dengan penuh kesadaran tinggi bagaimana menerapkan protokol kesehatan dalam keseharian.

Tidak mengapa MPLS dilaksanakan tidak seperti biasanya. Mengingat kondisi yang harus dihadapi saat ini sungguh memprihatinkan. Era normal baru yang digaungkan ternyata malah berimbas pada angka covid19 yang terus meningkat. Perlu bersikap adaptif mengahadapi situasi yang sulit ini. Perlu disiplin dan sadar diri patuh terhadap protokol kesehatan. Semua berharap segera usai pandemi ini, semua pun juga berharap pendidikan dan sektor-sektor terdampak lainnya dapat kembali pulih. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun