Hiruk pikuk aktivitas di lapangan olahraga sekolah setiap pagi selalu ramai. Lapangan olahraga multifungsi dimana semua kegiatan peserta didik seperti upacara, kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani, dan pentas seni dapat dilaksanakan.
Setiap pagi terlihat lalu lalang peserta didik memasuki sekolah yang senantiasa disambut oleh senyum hangat Bapak dan Ibu guru. Salam hangat penuh takzim menandakan kepribadian dan adab dalam menuntut ilmu. Energi semangat meraih mimpi kian terasa.
Dimulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB biasanya lapangan olahraga dipenuhi peserta didik yang sedang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani (penjas).
Entah permainan sepakbola, bola basket, ataupun bola voli mereka lakukan bersama di bawah arahan dan bimbingan Guru Penjas. Keceriaan tergambar dari wajah-wajah peserta didik.
Gelak tawa kebahagiaan senantiasa mewarnai kegiatan pembelajaran penjas di sekolah. Tanpa beban dan mengasyikan dapat belajar, bergerak, dan meberikan makna bersama-sama.
Tidak hanya belajar tentang bagaimana meningkatkan ketrampilan gerak dan kebugaran jasmani, namun juga tentang nilai-nilai luhur untuk membentuk kepribadian yang baik. Tentang saling menghormati, tentang sportivitas, dan tentang persahabatan.
Bel berbunyi, sekejap mereka berlari dengan membawa sebotol air minum untuk cukupi kebutuhan hidrasi ke lapangan olahraga. Penuh semangat penuh kebahagiaan menyambut materi pembelajaran penjas yang akan disampaikan.
Terlihat jelas sosok Guru Penjas dengan peluit yang senantiasa menemani sudah siap di lapangan menyambut semangat belajar peserta didik.
Selalu dinanti dan menanti interaksi antara guru dan peserta didik. Saling mengisi satu sama lain dengan ilmu yang bermanfaat. Guru pembelajar dan peserta didik dengan motivasi tinggi untuk belajar.
Semenjak covid19 menyerang, hal tersebut hanyalah sebuah kerinduan. Lapangan olahraga di sekolah menjadi sepi tanpa ada aktivitas penuh energi positif.
Sudah sekian lama peserta didik Belajar Dari Rumah (BDR) sebagai bentuk upaya memutus mata rantai persebaran covid19. Rasa rindu rasa sedih menjadi satu. Dalam diam senantiasa berharap dan berdoa agar senantiasa dalam lindungan Tuhan dan kondisi bumi lekas membaik.
Hanya mampu saling menatap dari layar komputer jinjing selama pembelajaran daring. Terkikis rasa terkikis makna dari pendidikan seutuhnya. Tak bisa dipungkiri pembelajaran dari sunggu terasa berbeda.
Namun mau bagaimana lagi kesehatan dan keselamatan jiwa adalah hal yang utama. Keceriaan dan kebahagiaan pembelajaran langsung di lapangan tidak dapat diraskan apabila pembelajaran secara virtual seperti saat ini.
Aih! Setidaknya tetap bersyukur tetap belajar bagaimanapun kondisinya tak boleh kalah dan tak boleh menyerah dengan keadaan. Dari covid19 kita belajar, dari covid19 kita ambil hikmah. Semoga segera usai pandemi ini semoga lekas berjumpa kembali di sekolah yang kita cintai. (prp)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI