Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Aman dan Nyaman Bersepeda di Ungaran

25 Juni 2020   13:04 Diperbarui: 25 Juni 2020   13:00 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggembala Kerbau di Desa Kalongan - Dokumen Pribadi

Di era new normal ini bersepeda menjadi olahraga favorit masyarakat. Terbukti dengan membludaknya pesepeda di jalanan. Toko sepeda kehabisan stok dan harus "pre order" terlebih dahulu. Sepeda laku keras ! Tak lain karena butuh endorphin setelah sekian lama berdiam diri di rumah sungguh sangat membosankan. Namun untuk olahraga di ruang terbuka apalagi sampai berkerumun masih sangat bersiko terpapar covid19. Terkadang masih dapat ditemui pesepeda tanpa menggunakan masker dan abai dengan prinsip physical distancing. Hal ini sungguh berbahaya. Mengingat persebaran covid19 masih terbilang tinggi.

Perlu mensiasati bagaimana bersepeda dengan aman dan nyaman dengan berpegang pada prinsip kesehatan dan keselamatan jiwa menjadi hal yang utama. Mencari rute yang relatif sepi, di pagi hari, dan tetap menerapkan protokol kesehatan mungkin menjadi opsi untuk dapat bersepeda dengan aman dan nyaman.

Mencari rute tersebut tak terlalu sulit di Kota Ungaran. Meski penuh tanjakan menantang namun rasa lelah akan terbayar dengan pemandangan yang indah. Tentunya, rute yang dilewati pun masih relatif sepi di pagi hari. Menyambut mentari pagi sembari menghirup udara segar dan tersaji hamparan sawah, perkebunan, dan pepohonan yang meneduhkan, begitulah gambaran rute menuju Desa Kalongan di Ungaran bagian timur.

Sejak malam sudah tak sabar menunggu pagi untuk bersepeda bersama. Terbayang selalu indahnya pemandangan yang akan dilalui. Hingga waktunya tiba ingin rasanya segera "mancal pedal". Tak lupa semua perlengkapan harus terbawa. Masker terpasang dengan baik, hand sanitizer pastikan sudah ada di dalam kantong celana, dan tentunya air minum jangan sampai lupa. Mengingat rute yang akan dilalui cukup berat kebutuhan hidrasi wajib hukummnya untuk dipenuhi.

Mulai menggowes mengatur napas inhale dan exhale dengan irama sebaik mungkin menikmati keluar masuknya udara melalui hidung sembari bersyukur begitu nikmatnya dapat bernapas dengan baik dan dapat menghirup oksigen dengan gratis.

Sekitar setengah jam menggowes sepeda dari rumah tak terasa sampai di Pasar Sawahan Desa Kalongan. Sebelum covid19 menyerang pasar ini sangat ramai dipenuhi pengunjung yang berbelanja jajanan pasar dan menikmati hijaunya hamparan sawah terbentang di sekelilingnya. Namun saat ini sepi tak ada aktivitas.

Pasar Sawahan Desa Kalongan - Dokumen Pribadi
Pasar Sawahan Desa Kalongan - Dokumen Pribadi

Lanjut ke "alaska" (Alas Karet), sebutan familiar warga ungaran untuk perkebunan karet yang ada di Desa Kalongan. Perlu energi ekstra menuju ke sana karena tanjakan yang cukup panjang. Tidak masalah harus berhenti beberapa kali untuk istirahat sejenak menghela napas. Saat bersepeda memang perlu memahami kondisi fisik tak perlu gengsi dan memaksakan diri.

Saat beristirahat terkadang melintas pesepeda lainnya yang memberikan semangat. Membuat lelah tak terasa dengan motivasi itu. Bertegur sapa tidak hanya dengan pesepeda lainnya namun juga dengan masyarakat desa yang sedang beraktivitas seperti bercocok tanam dan menggembala kerbau. Hal tersebut menambah nikmatnya bersepeda.

Penggembala Kerbau di Desa Kalongan - Dokumen Pribadi
Penggembala Kerbau di Desa Kalongan - Dokumen Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun