Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Memupuk Asa Tersisa

10 Juni 2020   13:00 Diperbarui: 10 Juni 2020   13:03 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mekarnya Bunga Tumbuhkan Asa - Dokumen Pribadi

Hari pertama masuk kerja setelah sekian lama terkurung di rumah kuputuskan untuk #biketowork. Tak lain dengan alasan sangat membutuhkan endorfin untuk mengatasi kecemasan dan kekhawatiran tentang bagaimana new normal diterapkan. Berkeringat dan lebih fresh kurasa setelah bersepeda sekitar lima belas menit menuju tempat kerja.

Sesampainya di tempat kerja, kuletakkan tas dan semua keperluan kerja di meja lalu melangkah menuju taman dengan masker tetap terpasang dan hand sanitizer di kantong celana. Hanya ingin melepas penat menikmati hijau dedaunan dan bunga bermekaran di taman yang ada di tempat sehari-hari kuberkarya.

Di bawah pohon rindang kubuka sedikit masker yang menutupi hidungku lalu kunikmati segarnya udara pagi. Masih sepi tak ada yang mengganggu karena memang kuniatkan untuk datang lebih awal. Bersyukur dan berkontempelasi masih diberikan kesehatan sehingga mampu terus bergerak dan berkarya.

Terlalu angkuh sebagai manusia hanya dengan virus berukuran kecil semua menjadi porak-poranda. Terlalu sombong mengabaikan semua tanda hingga akhirnya semua lini terdampak terguncang. Terasa sekali dampaknya bagi pekerja dengan upah harian, pedagang, petani, nelayan, pekerja seni dan beberapa profesi lainnya di tengah pandemi. Masa-masa sulit yang harus dilalui. Namun dibalik ujian ini akan selalu ada hikmah yang didapat. Sebagai manusia hendaknya senantiasa bersyukur.

Bersama kesulitan selalu ada kemudahan. Hal tersebut selalu kuyakini dalam menghadapi situasi dan kondisi bagaimanpun. Janga sombong saat di atas dan jangan pernah putus asa saat di bawah! Akan selalu muncul secercah harapan laiknya bunga bermekaran yang senantiasa membuat orang tersenyum melihat harapan yang ada. Menumbuhkan semangat untuk terus berkarya, bergerak, dan memperbaiki keadaan dengan prinsip saling menjaga satu sama lain yang harus dipegang.

Memandang indahnya bunga di sekitar, memupuk asa tersisa, berkontempelasi, merenung, dan bersyukur membuat hati semakin damai dan tenang. Hidup untuk terus belajar. Hidup untuk terus berbagi kebahagian dan jangan pernah ada setitik kesombongan dalam hati terdalam. Ingat-ingatlah covid19 memberikan kita semua pelajaran hidup berharga.

Ingat-ingatlah masa sulit yang harus dilalui di kala pandemi agar senantiasa ingat pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan begitu akan membuat diri semakin bijak menjadi manusia. Manusia yang penuh dengan kedamaian dalam hatinya. Manusia yang mampu memberikan energi positif di sekitar dan bermanfaat bagi kemashlahatan ummat.

Harapan akan selalu ada, maka pupuklah asa tersisa dan bersemangat kembali memperbaiki hidup. Mensugesti diri untuk untuk menjadi kuat, menerima, dan berdamai dengan keadaan. Selalu ada kemudahan bagi yang yakin dan percaya atas kuasaNya selagi semua niat yang terpupuk untuk kebaikan. Energi positif akan mengelilingi dan memberi kekuatan untuk kembali aktif dan produktif serta penuh keberkahan di setiap langkah. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun