Kembali kepada Allah sebagai hakim atas apa yang kita lakukan. Dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri 1441 H dengan kondisi yang tak seperti biasanya perlu dengan sikap yang bijaksana. Tak perlu berlebihan merayakannya namun bagaimana memaknainya.
Banyak saudara kita yang terdampak pandemi, banyak saudara kita yang terguncang ekonominya, tak bisa pulang kampung, atau mungkin tidak dalam keadaan sehat menyambut hari raya ini. Disitulah hasil pembelajaran selama Bulan Ramadhan di tengah pandemi kita terapkan.Â
Cinta, kasih, dan sayang yang harus kita tularkan kepada mereka yang dalam kondisi kesusahan. Tak perlu terjebak euforia yang berlebihan, inilah saatnya meningkatkan silaturahim, ukhuwah dan menerapkan Ar-Rahman dan Ar-Rahim dalam kehidupan yang sesungguhnya kita hadapi saat ini.Â
Saling memafkan dengan penuh kerendahan hati seperti makna "ngaku lepat" pada ketupat, makanan yang senantiasa hadir di Hari Raya Idul Fitri. Menahan diri untuk tidak berlebihan merayakan hari raya dan senantiasa berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Selalu sabar dalam menghadapi ujian. Memaknai Ramadhan sebagai pembelajaran. (prp)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H