Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Merindukan Berakhir Pekan di Yogyakarta

20 Mei 2020   15:11 Diperbarui: 20 Mei 2020   15:25 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kota Yogyakarta : Dokumen Pribadi)

 

Skuter matik putih yang senantiasa menemani perjalanan kemanapun aku pergi terpaksa menganggur selama pandemi ini. Bersamanya biasa kutempuh perjalanan menuju Kota Pelajar, Yogyakarta setiap akhir pekan. Hanya sekedar melepas penat setelah seminggu lamanya menjalani rutinitas. Kenapa Yogya? Karena kota tersebut sungguh istimewa dengan berbagai macam kisah yang ada. Menyimpan makna tersirat di setiap perjalanan.

Setiap akhir pekan tiba, selalu ku sambut bahagia. Dengan bermodal Rp 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) sudah lebih dari cukup untuk mengisi bahan bakar perjalanan Ungaran -- Yogya -- Ungaran. Untuk BBM saja, ya ! Sekitar pukul 7.00 kumulai perjalananku, kustarter skuter matik kesayangan, siap melaju ke kota penuh kenangan. Sengaja tidak sarapan di rumah, karena ingin menikmati spesial nasi brongkos di Warung Makan Bu Pur, Bedono. Tidak hanya nasi brongkos saja menu makanan yang ditawarkan, namun bagiku nasi brongkoslah yang spesial di tempat itu.

Tiga jam perjalanan kutempuh dengan kecepatan rata-rata 60km/jam. Memang tidak suka ngebut, karena benar-benar ingin menikmati perjalanan, keindahan alam, dan kota-kota yang ku lewati. Merasakan hangatnya mentari di sepanjang perjalanan, angin semilir berhembus, ditambah pepohonan tersenyum riang. Akhir pekanku telah datang !

Fly over jombor terlihat dari kejauhan, semakin riang hati ini. Jogja aku datang ! Tak sabar aku menuju ke tempat-tempat yang biasa kusinggahi. Tak sabar aku menyantap kuliner yang selalu membekas di hati karena begitu nikmatnya dengan kekhasannya.

Karena sesampainya di Yogya biasanya menjelang waktu dzuhur, persinggahan pertama adalah Masjid Gedhe Kauman. Sembari beristirahat menunggu waktu dzuhur tiba. Selepas Sholat Dzuhur karena teriknya matahari sangat panas, haus sekali rasanya. Langsung kumenuju Es Tape spesial di depan Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan). Enak sekali segar sekali sudah sering direview oleh akun instagram kuliner dan youtuber kuliner, yakin enak banget!

(Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta : Dokumen Pribadi)
(Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta : Dokumen Pribadi)

Jam makan siang tiba, perut mulai keroncongan. Langsung tancap gas ke tempat favorit untuk makan siang, Mie Ayam Tumini! Lahap kuhabiskan seporsi mie ayam yang beda dari mie ayam lainnya, benar-benar istimewa rasanya. Tapi cukup satu porsi saja, takut semakin lebar badan ini. Kasian si putih kalau harus menahan beban berat di setiap perjalanan bersamaku.

Asupan energi telah tercukupi untuk melanjutkan keliling-keliling Kota Yogya. Sudah, pokoknya keliling keliling kemanapun seputaran Kota Yogya. Yang pasti malioboro wajib dilalui. Sembari berdendang lagu-lagu Sheila On 7 menambah kesan tersendiri.

Senja tiba tanpa terasa, waktunya pulang agar tidak terlalu malam sampai di Ungaran. Jangan lupa ke Masjid Gedhe Kauman lagi, untuk Magriban dan biasanya setelah Sholat Magrib berjamaah ada kajian sampai menjelang waktu Isya' tiba. Sebelum pulang sempatkan makan malam terlebih dahulu, banyak pilihan yang sangat sayang sekali jika dilewatkan. Ada Gudheg Yu Djum Wijilan, Sate Klathak Pak Pong atau kuliner menantang, Oseng Mercon Bu Narti.

Yaaaaa, itu dulu sebelum pandemi covid19 menyerang. Semua itu harus kutahan. Menahan diri untuk tetap di rumah aja. Semoga pandemi ini segera berakhir dan bisa jalan-jalan lagi, ke YOGYA ISTIMEWA! (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun