Mohon tunggu...
Syarif Hidayat
Syarif Hidayat Mohon Tunggu... Dosen - Pegiat Kebudayaan

Pencinta Literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menuju Pendidikan Era Revolusi Industri 5.0

24 November 2019   20:08 Diperbarui: 24 November 2019   20:28 1615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kabinet Indonesia Maju. Sumber; Kominfo.go.id

Guru dituntut untuk semakin fasih menggunakan teknologi begitu pun peserta didik sudah menggunakan sistem teknologi untuk mencari sumber belajar mereka. 

Terjadilah perubahan pola sistem pendidikan formal di Indonesia. Kondisi ini, dapat diprediksi bahwa ke depan tidak akan ada lagi kegiatan belajar mengajar di kelas untuk peninggkatan kognitif siswa melainkan hanya satu kewajiban formal yang harus ditempuh untuk memenuhi kepentingan negara. 

Atau bahkan sekolah hanya dijadikan sebagai wahana bersosialisasi, berinteraksi sosial serta wahana bermain untuk mencari pertemanan saja. 

Sedangkan yang berkaitan dengan belajar akan mulai menurun. Ini akibat dari pemajuan teknologi terutama internet. 

Fungsi guru akan kalah dengan keberadaan internet sebagai sumber informasi belajar. 

Maka, keberadaan guru akan mendapat tantang serius apabila guru tidak terus melakukan inovasi baru dan melakukan terobosan baru dalam kegiatan belajar mengajarnya karena harus berhadapan dengan internet. 

Siswa cenderung belajar melalaui internet. Ragam informasi serta ilmu pengetahuan akan mereka dapatkan dengan mudah dan cepat serta praktis. 

Beda seperti mereka mendapat pengetahuan dari bangku sekolah yang dianggap membosankan bila guru mengajar tidak melakukan ekplorasi metode pembelajaranya. 

Guru adalah Kunci

Kegelisahan ini kemudian akan berujung pada dua hal, yakni guru akan terus melakukan pembaharuan metode pembelajaran, atau akan prustasi dengan isi materi yang tidak bisa dikembangkan. 

Belum lagi bagi para guru yang hanya seorang honorer saja, ini akan cukup membuat mereka tersita waktunya bahkan akan merasakan bagaimana ironi seorang tenaga honorer yang memiliki tanggung jawab sama dengan guru yang sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun