Menjadi daerah Jawa Barat yang berbatasan dengan Jawa Tengah, Kota Banjar menjadi pintu gerbang masuknya arus kaum urbanisasi. Karakteristik masyarakat pluralis menjadikan kota ini masuk pada daftar kawasan yang diprediksi akan menjadi penopang perekonomian. Maka aksesibilitas menuju kota Banjar terus dimaksimalkan dalam rangka pemerataan pembangunan di wilayah Priangan Timur.
Berdasarkan data tahun 2017, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju pertumbuhan ekonomi di Kota Banjar sebesar 5,12 persen, Kabupaten Ciamis 5,21 persen, Kabupaten Tasikmalaya 5,95 persen, Kabupaten Pangandaran 5,10 persen, Kabupaten Garut sebesar 4,89 persen, dan Kota Tasikmalaya 6,07 persen.Â
Hasil data tersebut, Kota Tasikmalaya paling pesat pertumbuhan perokonomianya. Posisi Kota Banjar, menjadi daerah perbatasan perlu adanya perlakuan khusus, ini sangat beralasan, karena Kota Banjar merupakan daerah urbanisasi.
Terkait hal tersebut, ketersediaan lapangan pekerjaan perlu diperbanyak di daerah Banjar. Karena salah satu indikator daerah maju yaitu kebutuhan sebagai warga negara terpenuhi salah satunya dengan cara bekerja atau usaha.Â
BPS mengungkapkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2018 di Kabupaten Garut sebesar 7,07 persen, Kabupaten Tasikmalaya 6,83 persen, Kabupaten Ciamis 4,60 persen, Kabupaten Pangandaran 3,58 persen, Kota Tasikmalaya 6,85 persen dan Kota Banjar 5,89 persen.
Meilihat dari sebaran kondisi wilayahnya, bisa jadi Banjar akan menjadi daerah tujuan para pencari kerja. Terlihat dari ketersediaan kawasan lahan yang saat ini sudah produktif, seperti pengembangan bisnis property sudah menjamur, pergudangan sudah semakin banyak, pabrik produksi pun tersedia.Â
Artinya peluang investasi di Kota Banjar harus semakin berkembang. Apalagi dengan adanya konsep pembangunan yang menginginkan Banjar menjadi daya tarik, semakin yakin peluang Banjar menjadi daerah maju terus menggeliat.
Dalam waktu dekat ini, pemerintah pusat akan memfokuskan pembangunan tol Cigatas. Bahkan informasi terkini proses pembangunan jalan tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) yang berubah menjadi Gedebage-Majalaya-Garut-Tasikmalaya diperkirakan akan dimulai Mei 2019. Tak tangung-tanggung pemerintah pusat berencana membangun kembali jalan tol Bandung sampai Cilacap yang panjangnya sekitar 180 kilometer.Â
Sebagai tahap awal akan dibangun ruas tol Cigatas yang menghubungkan Bandung, Garut, Tasikmalaya. Selanjutnya akan dibangun ruas tol Tasikmalaya-Ciamis-Banjar dan  ruas tol Banjar-Cilacap. Jalan tol ini merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa. Jelas, kesempatan untuk semakin pesatnya pembangunan Kota Banjar sudah di depan mata.
Ditengah perkembangan pembangunan infrastruktur serta investasi yang terus menggeliat, perlu adanya kolaborasi antar instrumen pemerintah kota.Â
Rencana strategis harus semakin mengutamakan kebutuhan pokok masyarakat agar bila telah dibangunya akses Trans Jawa ini, masyarakat Banjar bisa merasakan kebahagiaan secara merata.Â
Pemanfaatan ruang publik, menciptakan  produk unggulan, serta budaya sebagai daya tarik daerah harus menjadi wacana yang harus dipersiapkan sejak saat ini, tentu dengan mempertimbangkan arus kecepatan teknologi di dunia sebagai bagian dari pesatnya ilmu pengetahuan hasil peradaban kebudayaan manusia. *
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H