Mohon tunggu...
Pram Rahmat
Pram Rahmat Mohon Tunggu... -

Pekerjaan : wiraswasta yang tidak jelas bidangnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Jangan Golput....

10 Februari 2014   00:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:00 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilu legislatif tinggal beberapa minggu lagi. Kagiatan Rutin 5 tahunan yang katanya pesta demokrasi, dijadwalkan akan digelar pada tanggal 9 April 2014. Pesta akan dimeriahkan oleh sejumlah artis kondang (Caleg artis), mulai dari Presenter, penyanyi, bintang film dsb. Tidak lupa, menu masakan istimewa hasil olahan master chef, berikut pengaman yang luar biasa. dst.. dst..

Salah satu ukuran kesuksesan pelaksanaan pesta adalah tingkat partisipasi pemilih. Berbagai cara dilakukan untuk mencapai target tingkat partisipasi pemilih, mulai dari penataan DPT yang masih terus menyimpan potensi masalah, distribusi surat suara, urusan dana saksi sampai kampanye publik Jangan Golput.

Kampanye Golput menurut ketua KPU dapat dikategorikan sebagai tindak pidana. bahkan ada sebagian yang menyatakan Golput itu haram. Masalah benar tidaknya kedua aturan itu, masih bisa diperdebatkan, walaupun masih dapat dipertanyakan, kalau golput karena kesalahan teknis di KPU sendiri bagaimana?

Golput dalam pengertian tidak datang ke TPS adalah kesalahan, karena tidak menggunakan hak yang dimilikinya dengan baik. Dengan tidak datang ke tempat pemilihan dapat dipandang kurang bersyukur atas hak yang telah dianugerahkan. Hal yang serupa berlaku bagi pemilih yang datang ke bilik suara tetapi tidak memilih (men-coblos / men-contreng) daftar pilihan yang disodorkan.

Satu hal yang harus dipertimbangkan apabila tidak datang ke TPS atau tidak memilih (Men-Coblos /Men-contreng) daftar pilihan, yaitu secara tidak langsung menambah peluang bagi penyelewengan surat suara yang berakibat pada naiknya angka kecurangan. Memilih dari banyak pilihan dapat berarti memilih salah satu atau tidak memilih salah satu. Tidak memilih salah satu dapat berarti tidak memilih sama sekali, memilih lebih dari satu, atau memilih semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun