Mohon tunggu...
Mohamad PramandaSalih
Mohamad PramandaSalih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Politik Angkatan 2021 UIN Walisongo Semarang

hi!, hit me up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Pemasaran Politik di Media oleh Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran untuk Memikat Suara Milenial pada Kontestasi Pilpres 2024

1 April 2024   02:08 Diperbarui: 1 April 2024   02:08 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Branding ini mencerminkan pemahaman mendalam tim kampanye terhadap budaya dan bahasa yang digunakan oleh generasi milenial dan gen Z. Dengan menggunakan kata yang akrab dan relevan bagi mereka, tim kampanye berhasil menciptakan ikatan emosional dan identifikasi yang kuat dengan audiens target mereka. "Gemoy" tidak hanya menjadi sekadar kata, tetapi juga menciptakan gambaran yang positif dan unik tentang pasangan Prabowo-Gibran, yang dapat menarik perhatian generasi muda.

Penerapan animasi AI dalam foto pamflet juga menunjukkan upaya tim kampanye untuk berinovasi dan mengadopsi teknologi terkini untuk menjangkau dan berkomunikasi dengan generasi milenial dan gen Z. Pendekatan ini tidak hanya membuat kampanye menjadi lebih menarik secara visual, tetapi juga menciptakan kesan modern dan progresif yang relevan dengan nilai dan aspirasi generasi muda.

Selain itu, strategi ini juga mencerminkan keinginan pasangan Prabowo-Gibran untuk berada di garis depan dalam hal teknologi dan inovasi, yang dapat membantu mereka memperoleh dukungan dari segmen pemilih yang penting ini. Dengan demikian, penggunaan branding "gemoy" dan animasi AI dalam kampanye pasangan Prabowo-Gibran tidak hanya mencerminkan kesadaran akan pentingnya generasi milenial dan gen Z dalam pemilu ini, tetapi juga menunjukkan komitmen mereka untuk beradaptasi dengan perubahan zaman dan menciptakan strategi yang efektif untuk memenangkan dukungan mereka.

2. Memassifkan lagu kampanye

Selama masa kampanye yang lalu, telinga kita menjadi akrab dengan lagu "Oke Gas Prabowo Gibran" yang diciptakan oleh Richard Jersey. Lagu ini diputar secara massif di berbagai platform media sosial, menciptakan kehadiran yang kuat dan persisten dalam benak masyarakat.

Lagu tersebut menjadi sorotan karena berhasil menangkap perhatian publik dengan lirik yang mudah diingat dan ritme yang menarik. Melalui penggunaan kata "Oke Gas", lagu ini secara langsung menjangkau audiens dengan bahasa yang sederhana namun kuat, menciptakan identifikasi dengan pesan kampanye pasangan Prabowo-Gibran.

Pemutaran lagu secara massif di berbagai platform media sosial menunjukkan keahlian tim kampanye dalam memanfaatkan teknologi dan tren digital untuk mencapai dan memengaruhi massa yang lebih luas. Langkah ini berhasil menarik perhatian khalayak dengan cara yang kreatif dan inovatif, memastikan bahwa pesan kampanye pasangan tersebut terus terdengar dan diperbincangkan di berbagai lapisan masyarakat.

Dengan demikian, lagu "Oke Gas Prabowo Gibran" tidak hanya menjadi bagian dari kampanye politik, tetapi juga mencerminkan bagaimana seni dan budaya populer dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan pesan politik dan memenangkan dukungan publik.

3. Gaya komunikasi yang tidak biasa

sumber https://media.suara.com/pictures/970x544/2024/01/21/92956-gibran-gimik-celangak-celinguk-mencari-jawaban-mahfud-md.jpg
sumber https://media.suara.com/pictures/970x544/2024/01/21/92956-gibran-gimik-celangak-celinguk-mencari-jawaban-mahfud-md.jpg

Gaya komunikasi yang tidak biasa dari Gibran selaku calon wakil presiden (cawapres), yang cenderung singkat padat, telah menarik perhatian khususnya dari kalangan anak muda. Penyampaian pesan secara langsung dan tanpa basa-basi oleh Gibran memiliki daya tarik tersendiri bagi generasi muda yang cenderung menyukai komunikasi yang jelas dan mudah dipahami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun