Mohon tunggu...
Mohamad PramandaSalih
Mohamad PramandaSalih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Politik Angkatan 2021 UIN Walisongo Semarang

hi!, hit me up

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Pemasaran Politik di Media oleh Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran untuk Memikat Suara Milenial pada Kontestasi Pilpres 2024

1 April 2024   02:08 Diperbarui: 1 April 2024   02:08 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses pemilihan presiden adalah salah satu acara politik yang sangat penting di suatu negara. Ini tidak hanya sebatas dalam memilih seorang pemimpin, tetapi juga melibatkan persaingan untuk mendapatkan kekuasaan, mempengaruhi, dan menentukan arah masa depan bangsa. Dalam konteks pemilihan presiden, strategi pemasaran politik memegang peranan utama dalam membentuk pandangan masyarakat, mendapatkan dukungan, dan pada akhirnya mencapai kemenangan. Sebuah contoh menarik yang patut diperhatikan adalah pendekatan pemasaran politik yang diadopsi oleh kandidat presiden nomor urut 02 dalam pemilihan presiden terakhir.

Prabowo-Gibran merupakan satu dari tiga pasangan kontestasi Pemilihan Presiden tahun 2024. paslon dengan slogan gemoy ini sangat menarik dibahas terkait dengan pemasaran politik nya karena melalui gaya pemasaran yang berbeda dari rivalnya sehingga membawa pasangan ini menjadi perhatian khalayak umum dan keluar segabai pemenang dengan perolehan 96juta lebih suara di seluruh Indonesia.

di input dari KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
di input dari KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo

Pada Pemilu 2024, Indonesia tengah menghadapi fenomena bonus demografi yang signifikan, di mana usia produktif, yang terutama terdiri dari generasi milenial dan gen Z, menjadi mayoritas yang mencapai lebih dari 50% dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) nasional. Kondisi ini menandakan adanya pergeseran demografis yang substansial dalam politik Indonesia, dengan generasi muda memegang peran penting dalam menentukan arah masa depan negara. 

Dalam konteks ini, para tim kampanye dari ketiga pasangan calon harus mempertimbangkan strategi pemasaran politik yang secara khusus menyasar generasi milenial dan gen Z untuk memenangkan hati dan pikiran mereka. Mengingat dominasi jumlah mereka dalam DPT, memenangkan dukungan dari generasi muda bukan hanya menjadi pilihan, tetapi menjadi keharusan dalam upaya meraih kemenangan dalam pemilihan ini.

Oleh karena itu, pendekatan pemasaran politik haruslah disesuaikan dengan preferensi, nilai, dan kebutuhan generasi milenial dan gen Z. Hal ini dapat melibatkan penggunaan platform digital dan media sosial yang merupakan lingkungan yang akrab bagi generasi ini, serta menciptakan pesan-pesan yang relevan dengan isu-isu yang penting bagi mereka, seperti pekerjaan, pendidikan, lingkungan, dan kesehatan mental.

Selain itu, keterlibatan langsung dengan generasi muda melalui acara-acara kreatif, diskusi, dan kampanye yang berfokus pada aspirasi dan kebutuhan mereka juga akan menjadi strategi yang efektif. Pentingnya memberikan ruang bagi partisipasi dan pengaruh generasi muda dalam proses politik tidak boleh diabaikan, karena hal ini dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan keterlibatan mereka dalam memilih. Dengan demikian, pemasaran politik yang sukses dalam Pemilu 2024 akan memperhitungkan peran dominan generasi milenial dan gen Z dalam pemilih, dan secara aktif berupaya untuk memenangkan dukungan mereka melalui strategi yang relevan, inovatif, dan berorientasi pada kebutuhan mereka. 

1. Menggunakan dan membranding kata "Gemoy"

di ambil dari salah satu berita di detik.com
di ambil dari salah satu berita di detik.com

diambil dari salah satu berita di https://www.cnbcindonesia.com/
diambil dari salah satu berita di https://www.cnbcindonesia.com/

Dalam Pemilu 2024, terlihat adanya upaya yang menarik dari tim kampanye pasangan Prabowo-Gibran untuk memenangkan hati generasi milenial dan gen Z dengan menggunakan strategi branding yang cerdas. Salah satu pendekatan yang menonjol adalah penggunaan kata "gemoy" yang merupakan istilah yang populer di kalangan generasi muda, yang kemudian diaplikasikan ke dalam foto pamflet dengan menggunakan animasi AI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun