Mohon tunggu...
Budi Prakarsa
Budi Prakarsa Mohon Tunggu... -

Saya karyawan biasa yang senang jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Cabutan Bertuah ala Malaysia

3 Mei 2012   12:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:47 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini cerita saya ketika pertama kali diundang sebagai pembicara di sebuah seminar di Putrajaya, wilayah pemerintahan berlokasi setengah jam dari Kuala Lumpur, Malaysia.

Dua jam sudah saya presentasi, tiba-tiba Jamal, salah satu panitia acara membisikan saya untuk jeda. “OK,…silakan” kata saya dengan tenggorokan mulai kering.

Jamal menyambar mikrofon, dan mengumumkankan sesuatu sambil membawa sebuah toples berisi kertas-kertas bergulung di dalamnya. Ya…mirip-mirip ibu-ibu yang mau ngocok arisan lah.

“OK kita nak kacaukan ini kertas untuk cabutan bertuah!”…teriak Jamal dengan semangat seperti mau membangunkan 40 peserta seminar yang mulai loyo.

Saya tertawa dalam hati…rupanya kata  doorprize di-Malaysia-kan sebagai ‘cabutan bertuah”.  Para peserta tegang..bukan tertawa seperti saya. Artinya mereka sudah biasa dengan istilah itu. Tinggal saya saja sebagai orang dari negeri Jiran Indonesia yang menahan tawa.

Tapi, tidak hanya itu, dalam berbagai kesempatan datang ke Kerajaan Melayu itu, saya sempat tersesat dengan istilah-istilah baru nan bertuah di bawah ini, selain dari ‘pusing-pusing” dan “tandas”..

Cabutan bertuah: doorprize

Seronok: Asik

Butuh: Kemaluan pria (Hati-hati saat Anda mem-butuh-kan sesuatu di sana!)

Senarai: Daftar peserta

Berbaloi-baloi: Bermanfaat

Kontot: Memendekan/bantet (saya lebih tertawa lagi dengan isitilah ini :))

Urusetia: Panitia

Tayar: Ban

Kemalangan: Kecelakaan

Telekong: Mukena

Talipun bimbit: Handphone

Jimat: Hemat

Percuma: Gratis

Kakitangan:  Staf

Kasut: Sepatu

Kawalan jauh: Remote

Peti Sejuk: kulkas

Kereta kebal: Tank

Wayang: Film (Nggak asik banget sih terjemahannya)

Pintu Kecemasan: Pintu Darurat

Bomba: Pemadam kebakaran

Pariwisata: Pelancongan

Ok-lah, barangkali kita juga harus berbesar hati jika orang dari sana sedikit menertawai bahasa Indonesia. Tapi, untungnya, orang sana sudah terbiasa dengan istilah-istilah Indonesia berhubung ‘makanan’ sehari-hari mereka adalah sinetron dan musik Indonesia. Jadi, selamat untuk artis-artis Indonesia yang sudah cukup femes (terkenal) di Malaysia. Betul..betul..betul..?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun