Mohon tunggu...
Pradipta Kusuma
Pradipta Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurnalistik

Mahasiswa Semester 3 Program Studi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Memiliki ketertarikan pada desain grafis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Thrifting di Pasar Senen Jadi Alternatif Fashion Kalangan Pemuda

23 Desember 2022   11:54 Diperbarui: 23 Desember 2022   12:51 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kumpulan pakaian salah satu toko di Pasar Senen, Senin (19/12/2022). Foto: Pradipta Kusuma Abirawa

Jakarta - Pasar Senen merupakan salah satu pasar tertua di Jakarta yang terkenal dengan berbagai macam barang, mulai dari pakaian, aksesori, hingga barang-barang elektronik yang dijual dengan harga relatif murah. Namun, selain barang-barang yang biasa dijual di pasar-pasar, Pasar Senen juga menjadi salah satu tempat yang populer bagi pencari barang bekas atau thrifting.

Thrifting merupakan tren belanja yang sedang marak saat ini, khususnya di kalangan pemuda. Thrifting memberikan berbagai keuntungan, seperti, harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga baru, serta dapat memenuhi kebutuhan fashion tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Selain itu, thrifting juga dianggap sebagai cara sederhana untuk mengurangi sampah dan menjadi lebih ramah lingkungan.

Salah satu pedagang di Pasar Senen, Apay Saputra (21) mengatakan, pengunjung Pasar Senen berasal dari berbagai kalangan, tapi mayoritas adalah kalangan pemuda. Pengunjung Pasar Senen memuncak  setiap hari libur.

"Ramai kalo hari tertentu aja, sabtu atau minggu selalu ramai, kalo sekarang hari senin biasa aja. Apalagi kalo akhir bulan, rata-rata anak muda mulai berdatangan dah tuh dan kebanyakan anak cewe, kalo cowo jarang," ujarnya saat diwawancarai di toko miliknya, pada Senin (19/12/2022).

Lebih lanjut, Apay menilai kebanyakan wanita mengincar blouse, dan kardigan. Sedangkan pria, mengincar hoodie, kemeja, dan celana. Mereka berburu pakaian bekas mencari brand fashion populer dunia seperti Uniqlo, GAP, Zara dan lainnya.  Produk fashion tersebut dapat dibeli dengan harga yang cukup terjangkau yaitu, mulai dari Rp 20 ribu hingga Rp 700 ribuan.

Apay mengungkapkan, mayoritas baju bekas impor berasal dari Jepang, Korea, dan India. "Kalo kita ngambil barang impor dari Jepang, Korea, sama India soalnya yang kita jual kebanyakan kemeja, dan kita ngambilnya udah per ball-an jadi kita ga bisa milih, dengan harga per ball-nya mulai dari Rp 6 juta sampai Rp 8 jutaan," ucapnya.

Isi dari satu ball tersebut berkisar 300-500 pakaian yang isinya kemeja, dan kaus. Tapi ball yang berisi jaket hanya berkisar 150-200. Tidak semua pakaian di ball tersebut bisa dijual sepenuhnya, tidak jarang Apay hanya berhasil menjual setengahnya karena faktor kelayakan.

Apay menyebutkan keuntungan yang didapatnya juga cukup meningkat dibanding masa pandemi COVID-19. Faktor peningkatan terjadi karena fenomena thrifting yang populer.

"Kalo dibanding sama masa pandemi kemaren turun banget soalnya kan orang juga jarang keluar rumah, tapi kalo sekarang karena udah mulai membaik kondisinya, pendapatan juga mulai naik 60-70%," tutur Apay.

Walaupun saat ini terdapat opsi untuk berbelanja melalui online shop, Apay mengungkapkan tidak mengurangi jumlah pengunjung yang datang ke Pasar Senen karena terdapat hal yang tidak bisa dilakukan saat membeli melalui online shop, seperti memilih bahan pakaian dan sebagainya. Apay berpendapat fenomena thrifting tidak akan hilang karena esensi thrifting untuk mendapatkan pakaian brand fashion populer dunia dengan harga yang relatif murah dibanding harga baru.

Senada dengan Apay, seorang pembeli pakaian thrifting Farid Razzaq (21) menjelaskan, terdapat kelebihan berbelanja thrifting dibanding berbelanja di online shop. "Soalnya kalo thrifting kita bisa ngeliat secara langsung koleksi pakaian dan bisa ngerasain langsung bahan-bahan pakaiannya tebel atau tipis, kalo di online shop kan ga bisa, terus milih ukuran agak tricky," ucapnya saat diwawancarai di Pasar Senen, pada Rabu (21/12/2022).

Pasar Senen merupakan lokasi utama para pencari barang bekas layak pakai dengan harga relatif murah. Farid selaku thrifter menyatakan, Pasar Senen cukup memenuhi kebutuhan berbelanja dengan berbagai macam pakaian yang dijual serta brand fashion yang beragam.

"Variasi baju-baju sama celananya lebih lengkap di sini (Pasar Senen), dan dari segi harga lebih miring di sini (Pasar Senen), bisa dinego tipis juga. Apalagi Pasar Senen pusatnya thrift juga, kalo dari segi harga lebih bersaing daripada tempat lain, jadi lebih milih di sini," ujarnya.

Namun, selain menawarkan harga yang murah, Farid mengungkapkan thrifting di Pasar Senen juga memiliki beberapa kekurangan. Pertama, kondisi barang yang dijual biasanya sudah tidak sebagus barang baru, sehingga pembeli perlu memeriksa kondisi barang dengan seksama sebelum membeli. Kedua, tidak semua barang yang dijual di Pasar Senen terjamin keasliannya, sehingga pembeli perlu berhati-hati dalam membeli barang-barang yang dianggap terlalu bagus untuk harga yang ditawarkan.

Meskipun demikian, Farid menambahkan, thrifting di Pasar Senen masih menjadi pilihan yang menarik bagi pencari barang bekas. Selain menawarkan harga yang murah, thrifting di Pasar Senen juga menjadi tempat yang menyenangkan untuk berbelanja, karena para pengunjung bisa menemukan berbagai macam barang yang tidak bisa ditemukan di toko-toko biasa.

Farid berharap, penjual dapat memilah barang yang tidak lolos quality control untuk dipisahkan. "Kalo bisa si buat pedagang mending barang yang emang ada kurangnya dipisahin lalu dijual dengan harga yang murah, terus juga buat barang yang ga ori sebaiknya juga dipisahin biar pembeli ga merasa tertipu," pungkasnya.

Penulis: Pradipta Kusuma Abirawa, NIM 11210511000146, Mahasiswa semester 3 Program Studi Jurnalistik, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun