Karena sekolah dengan guru yang manusiawi dan bersahabat, membuat anak berani bertanya, berani mencoba, berani gagal untuk kemudian merasakan manisnya keberhasilan.
2. Nilai humanis menjadi dasar pembentukan karakter anak
Karakter,“blue print” nya setiap manusia dibentuk oleh tiga faktor. Thomas Lickona, bapak pendidikan karakter menyebutkan bahwa keluarga, sekolah dan lingkungan merupakan tiga faktor utama pembentukan karakter.
Selain keluarga/orang tua, sekolah berperan besar dalam membentuk pola pikir dan karakter anak.
Sejak anak memasuki usia sekolah, maka selain orangtua, muncul banyak figur otorita baru, orang yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur. Yaitu para guru, yang dipercayanya sepenuh hati. Apapun yang dikatakan dan diperbuat oleh guru masuk ke alam bawah sadar siswanya. Disimpan sebagai sebuah hasil pengamatan yang akan ia tiru.
Sebuah perilaku yang ditiru dan dilakukan oleh anak berulang-ulang, akan tumbuh menjadi kebiasaan, dan menetap sebagai karakter.
Di sinilah pentingnya kita memilih sekolah di mana guru, manajemen dan segenap jajarannya menjunjung nilai humanis yang tercermin dari ucapan, sikap, dan perbuatan mereka, sehingga anak mempunyai figur otorita dan role model/contoh yang baik dan berperilaku pantas.
Apa ciri lembaga pendidikan yang mengedepankan nilai humanis?
Saat menghadiri kegiatan "Open House", mengunjungi sekolah untuk mencari tahu dan mendaftarkan anak, selain faktor fasilitas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai indikator adanya nilai humanis di sekolah tersebut, antara lain:
1. Mementingkan komunikasi
Sekolah yang mengedepankan nilai humanis, mampu menyampaikan pesan dengan cara yang tepat dan baik, sehingga pendengar paham apa yang dimaksud, paham apa yang diharapkan.
Di sisi lain sekolah ini juga mampu mendengarkan dan memahami harapan para siswa beserta orangtuanya.
Cara berkomunikasi pun tentunya santun dan menghargai lawan bicara, seperti yang diceritakan di awal artikel, walaupun posisinya sebagai dosen, tetap menghargai mahasiswanya sebagai manusia yang mempunya kepentingan dan jadwal kegiatan masing-masing.
2. Adanya program sekolah yang menanamkan kepedulian pada sesama
Saat akan mendaftarkan anak, tanyakan ke pihak sekolah, apa saja kegiatan yang mereka lakukan untuk menanamkan kepedulian siswa pada sesama.
