Ingat, ini merupakan bagian dari perkembangan anak, rasa ingin tahu, mengeskplorasi, adalah hal yang wajar. Akui perasaan yang ia dapat dari hasil ekplorasinya, namun iringi dengan penjelasan.
“Adek pegang-pegang penis karena rasanya enak ya? Tapi penis tidak boleh dipegang sembarangan, kita memegangnya hanya saat kencing dan saat mandi dan membersihkannya.”
Pesan di atas juga merupakan salah satu cara melatih anak menjaga dirinya dari tindakan pelecehan seksual.
4. Ajarkan kepada anak perlakuan yang tepat terhadap alat kelamin
Saat sedang mandi atau membantu anak membersihkan diri sehabis buang air, merupakan saat yang tepat untuk mengajarkan kepada anak bagaimana cara yang tepat dalam memperlakukan alat kelamin.
Sampaikan bahwa alat kelamin berfungsi sebagai tempat kita mengeluarkan kotoran seperti kencing, maka harus segera dibersihkan agar tetap sehat.
Jelaskan juga bahwa alat kelamin adalah bagian tubuh yang tidak boleh dipegang tanpa alasan, karena akan membuatnya menjadi mudah sakit, terlebih jika tangan yang menyentuh tidak bersih.
Sampaikan bahwa demi alasan kesehatan dan juga tata susila, alat kelamin harus selalu dalam keadaan tertutup.
5. Berikan dia benda lain untuk dipegang dan alihkan perhatiannya
Terkadang rasa iseng dapat membuat anak jadi terpikir untuk mengeksplorasi bagian tubuhnya. Saat sedang sendiri dan tidak ada yang dikerjakan, tidak jarang mendorong anak mencari-cari benda yang dapat ia pegang.
Mainan ataupun boneka beruang, atau bahkan hewan kesayangan dapat mengalihkan perhatian anak dari keisengan menyentuh alat kelaminnya.
Setiap tahap perkembangan anak memiliki warna dan tantangannya tersendiri. Dampingi anak melewati semua tahapan ini sehingga mereka tumbuh dan berkembang dengan maksimal.
Sumber: