Study tour/tur studi, wisata belajar, merupakan sebuah acara sekolah yang sangat dinantikan siswa sekolah. Ada tur studi yang berlangsung hanya satu hari, pergi pagi pulang sore, ada pula yang berlangsung berhari-hari.
Berbeda dengan siswa yang gembira menyambut tur studi dan menantikan dengan tidak sabar, beberapa orang tua malah sebaliknya. Ada yang berharap acara tur studi ditiadakan saja. Entah dengan berkeluh kesah membahas masalah ini dengan orang tua lain, atau langsung terus terang bicara ke sekolah menentang adanya acara tur studi.
Sesungguhnya apa fungsi tur studi?
1. Membuka wawasan siswa
Kegiatan tur studi biasanya mengunjungi tempat-tempat seperti pabrik, perkebunan, museum, pengrajin, dan sebagainya.Â
Di sana siswa akan diajak melihat lebih jauh apa yang dikerjakan orang-orang di tempat tersebut, mencari tahu lebih jauh bagaimana prosesnya, apa saja  dan bagaimana cara kerjanya.Â
Untuk memastikan siswa paham, siswa diminta mencatat apa yang dilihat dan dipelajari pada sebuah LKS/lembar kerja siswa.
Tentunya pengalaman melihat proses produksi di sebuah pabrik ataupun perkebunan besar lengkap dengan penjelasannya tidak akan didapat siswa jika berwisata bersama keluarga.
2. Menumbuhkan minat dan bakat siswa
Dengan siswa melihat dari dekat dan bertemu langsung serta berbincang dengan orang-orang dari beragam profesi, dapat tumbuh minatnya.Â
Jika selama ini mereka hanya dengar bahwa ada kuliah jurusan sains-MIPA, dengan tur studi ini mereka dapat melihat langsung bahwa sarjana sains dapat bekerja di pabrik susu dan bertugas di departemen pengendalian mutu. Mereka dapat bertanya apa saja yang dikerjakan, dan sebagainya.
Saat berkunjung ke perkebunan dan pertanian, siswa dapat melihat bahwa yang namanya bertani sekarang bukan hanya tentang cangkul dan lumpur, namun melibatkan peneliti yang mempelajari apa saja faktor yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan tanaman.Â