Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masih Banyak Orang Baik di Dunia

14 Juni 2022   22:44 Diperbarui: 15 Juni 2022   09:43 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Usia minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun,
Dalam keadaan terdesak, usia di bawah 17 tahun diizinkan mendjadi donor namun harus ada izin tertulis dari orang tua. Sedangkan pembatasan usia maksimal, karena dikhawatirkan organ tubuh sudah tidak maksimal lagi memproses sel darah baru pengganti.

2. Berat badan minimal 45 kg,
Dikhawatirkan volume darah sudah rendah jika tubuh pendonor terlalu kurus, dan pengambilan darah tentunya akan menambah rendahnya volume darah di tubuh.

3. Hb minimal 12 gram/dl perempuan dan 12,5/dl gram untuk laki-laki,
Hb berfungsi mengikat oksigen di dalam darah, jika Hb dibawah standar menunjukkan kemampuan mengikat oksigen yang rendah pula. Jika dipaksakan, dapat berbahaya bagi pendonor itu sendiri.

4. Tekanan darah diastolik 70 – 100 mmHg, sistolik 110-160 mmHg,
Karena  di luar itu dapat beresiko terganggunya penyerapan oksigen dalam jaringan tubuh

5. Dalam keadaan sehat dan tidak menderita covid dalam rentang waktu satu  bulan terakhir.
Tubuh yang tidak sehat dikhawatirkan darahnya mengandung bibit penyakit yang  malah dapat membahayakan penerima

Selain persyaratan umum di atas, tentunya pendonor harus mempunyai golongan darah yang sama dengan yang membutuhkan.

Lewat tengah malam, setelah terkumpul pendonor,  barulah kami kembali bernafas lega. Yang benar-benar membuat hati  tersentuh, tidak semua pendonor kenal dengan sahabat saya. Ada yang merupakan teman dari teman saya, atau teman guru yang lain. Ternyata di dunia ini masih banyak orang baik. 

Selalu ada pelajaran yang bisa dipetik di balik sebuah kejadian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun