Menurut catatan sejarah, kucing liar pertama kali dijinakkan dan dijadikan bagian dari kehidupan manusia sejak 3500 tahun sebelum Masehi  oleh bangsa Mesir. Dengan tugas utama sebagai penjaga yang mengamankan kediaman manusia dari tikus dan hewan pengganggu lainnya.
Seiring waktu semakin banyak bangsa di dunia memelihara kucing dan peran kucing juga mulai bergeser, bukan hanya sebagai hewan penjaga, namun hewan peliharaan untuk dimanja dan disayang.
Mitos unik tentang kucing
Rusia: Jika kucing masuk kerumah sebelum pemilik baru menempati rumah itu, maka pemilik baru akan mendapatkan keberuntungan.
Jepang: Kucing adalah hewan pembawa keberuntungan. Mereka bahkan mempunyai patung kucing Jepang yang duduk dengan posisi tangan melambai yang dinamai maneki-neko. Konon patung ini dibuat oleh seorang tuan tanah yang nyawanya diselamatkan dari petir oleh seekor kucing. Ia melihat si kucing melambai dan menghampirinya, saat itulah kilat menyambar persis di tempat dimana tuan ini berdiri sebelumnya.
Thailand: Negara Thailand ternyata mempunyai ras kucing korat, dan mereka percaya yang memelihara kucing ini akan mendapatkan keberuntungan. Zaman dulu kucing korat tidak diperjualbelikan, namun diberikan sebagai cendera  mata yang berharga dikalangan orang berada.
Indonesia: Memelihara kucing belang tiga jantan, ada yang menyebut dengan nama kucing belang telon, akan beruntung sampai tujuh keturunan. Uniknya mitos kucing belang tiga membawa keberuntungan juga dipercaya masyarakat di Jerman, mereka menyebutnya dengan gluckskatze /kucing beruntung.
Meskipun semua mitos di atas membunyikan hal yang sama terkait kucing, yakni membawa keberuntungan, namun pada kenyatannya banyak kucing hidup liar dan bernasib Malang
Berikut ini adalah beberapa fakta tentang kucingÂ
1. Kucing setahun bisa empat sampai lima kali melahirkan anak
Masa kehamilan yang singkat, dua bulan. Membuat kucing dalam setahun bisa empat sampai lima kali melahirkan anak, dengan jumlah bervariasi antara dua sampai delapan anak.
Jumlah yang cukup banyak, kalau semua anaknya sehat dan selamat. Namun pada kenyataannya tidak demikian. Apalagi pada kucing liar yang pada umumnya mengalami malnutrisi, kemungkinan anaknya lahir selamat dan tumbuh sehat semuanya adalah kecil.
Belum lagi kejadian naas yang menimpa seperti tertabrak mobil tercebur got sampai menjadi korban penganiayaan orang yang memiliki masalah mental dan mempunyai hobi menyakiti hewan.
2. Kucing tidak mengenal menopause
Jadi mau sampai usia berapa pun, seekor kucing betina dapat terus hamil, namun belum tentu mampu melahirkan, terlebih jika kondisi tubuhnya melemah karena usia ataupun penyakit.
Pecinta kucing liar yang memahami ini, biasanya melakukan penangkapan kucing liar dan sterilisasi, kadang sterilisasi dilakukan secara masal bersama klinik hewan yang mempunya perhatian terhadap kesejahteraan kucing liar.
Ini adalah jalan keluar terbaik untuk membatasi populasi kucing liar, jangan sampai mereka dianggap terlalu mengganggu dan akhirnya mendapat perlakuan buruk dari sekitar.
3. Kucing butuh air yang tidak berbau
Air sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Kekurangan air terus menerus dalam jangka waktu tertentu dapat membuat manusia terserang penyakit ginjal. Begitu pula dengan kucing.
Tapi mengapa kita jarang melihat kucing liar minum? Karena mereka beradaptasi dengan keadaan. Coba lihat sekeliling, apakah mudah bagi kucing menemukan air bersih di tempat umum?
Terkadang saking kehausan, kucing terpaksa minum  dari air kubangan, air buangan cucian rumah makan, atau bahkan air got yang bau. Suatu hal yang sesungguhnya tidak akan pernah dilakukan kalau mereka punya pilihan karena kucing adalah hewan yang sangat pembersih dan dia tidak suka air minum yang berbau.
Para pecinta kucing sudah paham ini, dan biasanya dengan murah hati mereka menyediakan wadah air bersih di halaman rumah, yang boleh dipakai minum oleh semua kucing yang lewat, bisa berupa wadah ataupun pot pendek berisi tanaman air.
4. Kucing tidak boleh makan makanan yang mengandung bawang dan garam berlebih
Bawang jenis apapun dapat merusak sel darah merah kucing, berujung menderita anemia. Sedangkan garam, hanya boleh dalam jumlah yang sangat sedikit. Garam berlebih dapat membuat kucing mengalami masalah kerontokan bulu, keracunan hingga ginjal.
Lantas bagaimana dengan kucing liar? Mereka biasanya makan dari sisa-sisa makanan manusia yang umumnya  mengandung garam dan bawang. Maka tidak heran kondisi kesehatan kucing liar sangat buruk.
Jika kucing rumah yang dipelihara dengan baik bisa berusia 10 hingga 14 tahun, Â kucing liar usia rata-ratanya hanya tiga sampai lima tahun saja.
Nah, jadi kalau menemukan kucing liar dewasa di jalan, sesungguhnya kita sedang melihat sebuah anugerah, yang membuat mereka bisa bertahan hidup.Â
Berbaik-hatilah, jika tidak bisa membantu kehidupan mereka yang berat, setidaknya jangan membuat hidupnya bertambah susah dengan bersikap kasar kepada mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H