Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Membantu Anak Kidal agar Berkembang Optimal

10 Juni 2022   12:22 Diperbarui: 11 Juni 2022   08:40 2303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Joe, makannya pakai tangan bagus !! Mama sudah berkali-kali bilang, pake tangan bagus !!!" Mirna berteriak dengan suara melengking sambil melotot melihat anaknya yang makan menggunakan tangan kiri.

Tersentak, takut-takut, Joe kecil mengganti tangan, berjuang mencoba menyuapkan sendok ke mulutnya menggunakan tangan kanan. Alhasil, ambyarrr. Lebih banyak yang keluar dari pada yang masuk ke mulut mungilnya. Takut-takut Joe melirik Mirna.

Sementara Mirna masih berdiri berkacak pinggang melotot ke arah Joe. "Makanya itu tangan kanan dipake, biar jadi pinter, sekali lagi Mama lihat pake tangan kiri, kamu gak usah makan ya !!!"

Mirna sebegitu sibuknya fokus dengan niat membetulkan kebiasaan Joe yang kidal dan menggunakan tangan kiri tanpa peduli apa yang Joe rasa dan apa efek sikap kerasnya  terhadap Joe kecil. Karena di mata Mirna, tangan kiri itu tangan yang kotor, menggunakan tangan kiri tidak sopan. Begitulah pandangan orang Timur terhadap penggunaan tangan kiri.

Bahkan seorang kompasioner, Gregorius Nafanu lewat artikel yang ditulisnya bercerita bagaimana sewaktu kecil dipaksa menggunakan tangan kanan, karena menggunakan tangan kiri disebut tidak sopan, dan lebih ekstrim lagi, disebut sebagai tangan setan.

Baca: Kaum Kidal dan Diskriminasi Terhadap Mereka

Sebuah artikel yang membahas tentang mitos dan kepercayaan terhadap kidal, menyebutkan bahawa pada abad ke tujuh belas dipercaya bahwa iblis membaptis pengikutnya menggunakan tangan kiri. Dan ini semakin memperkuat pendapat bahwa tangan kiri adalah tangan "jahat"

Begitu pula di negara Barat, ada mitos bahwa memberikan minuman anggur menggunakan tangan kiri membawa nasib buruk, sama halnya dengan  ketika bangun tidur dan menginjak lantai dengan kaki kiri terlebih dahulu, juga pertanda akan mendapat sial.

Dari pandangan dan mitos-mitos di atas, tidak heran banyak yang tidak suka melihat anak kidal menggunakan tangan kirinya.

Sesungguhnya Apa Itu Kidal?

Kidal, left-handed dalam bahasa Inggris,   adalah istilah yang diberikan untuk orang yang tangan kirinya lebih terampil dibandingkan dengan tangan kanannya. Kemampuan motorik anak berhubungan dengan otaknya. Dalam ilmu neuroscience (ilmu tentang otak dari perspektif biologi)  otak manusia dibagi menjadi belahan otak kanan dan kiri.

Belahan otak kanan mengatur bagian tubuh sebelah kiri dan sebaliknya, belahan otak kiri mengatur belahan tubuh sebelah kanan.

Ada peneliti yang mengatakan bahwa pada orang kidal, belahan otak kanan mereka lebih dominan, maka tidak heran mereka jauh lebih terampil menggunakan tangan kiri dibandingkan tangan kanan. Anak mulai mengembangkan kemampuan motoriknya di usia dua tahun, di sanalah mulai tampak kecenderungannya dalam menggunakan tangan.

Seorang peneliti dari Jerman di Max Plank Institute for Psycholinguistics, bernama Carolien de Covel mengatakan bahwa rangkaian susunan syaraf pada sumsum tulang belakang anak kidal memang berbeda. Itulah yang mempengaruhi faktor dominasi penggunaan anggota tubuh bagian kiri pada orang kidal.

Dari dua pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa anak kidal, disebabkan oleh faktor genetik. Bukan disebabkan oleh faktor perilaku seperti  ingin tampil beda ataupun karena  bersikap tidak sopan.

Walau untuk beberapa kasus tertentu, misal cedera tangan kanan yang berkepanjangan, dapat mengubah pilihan penggunaan tangan dari kanan menjadi kiri.

www.istockphoto.com
www.istockphoto.com

Bagaimana Sesungguhnya Karakteristik Anak Kidal?

1. Kreatif dan Intuitif

Berdasarkan teori belahan otak, dikatakan bahwa belahan otak kiri mengatur kemampuan bahasa, menulis, matematika dan berpikir logis pada seseorang, sedangkan belahan otak kanan mengatur kreativitas, daya visual, persepsi, emosi, imajinasi  dan intuisi.

Pada anak kidal, belahan otak kanan yang dominan, maka tidak heran jika anak kidal sangat kreatif, kemampuan menggambar dan bakat seninya sangat baik. Jornal of Mental and Nervous Disease menulis bahwa hasil penelitian menunjukkan  musisi, penulis dan pelukis cenderung kidal.

Leonardo Da Vinci, Rembrandt, dan  Michelangelo adalah beberapa nama besar dalam dunia seni yang dikabarkan kidal.

Mereka juga dikenal mempunyai intuisi yang tinggi, kerap kali tindakan yang mereka lakukan tepat, berdasarkan dorongan dari dalam hati. 

Kreatifitas dan intuisi yang tajam pada anak kidal tentunya akan berkembang maksimal jika didukung oleh lingkungan yang sesuai dan memahami karakteristik mereka.

2. Lebih Penakut dan Sensitif

Mungkin karena mereka mempunyai kemampuan visual yang tinggi, anak kidal dikatakan menunjukkan rasa takut yang lebih dalam dan membekas jika melihat sesuatu yang menyeramkan. Tayangan bernuansa horror sangat tidak disarankan untuk anak kidal.

Faktor lain yang membuat anak kidal penakut dan sensitif, adalah tekanan dari orang-orang disekelilingnya yang memperlakukan anak kidal sebagai anak yang harus selalu dikoreksi.

Tidak terhitung jumlah aktivitas kita dalam sehari yang melibatkan fungsi tangan. Dan bayangkan sebanyak itu pula anak kidal mendapat teguran, bentakan bahkan kadang ancaman karena menggunakan tangan kirinya.

Hal ini jika terus dilakukan oleh orang sekelilingnya,  akan membuat anak kidal jadi anak yang penakut dan bahkan kurang percaya diri.

3. Mampu Beradaptasi dengan Baik

Dikatakan bahwa sebelas persen warga dunia terlahir kidal. Berarti Sebagian besar orang cenderung beraktivitas menggunakan tangan kanan dan hanya Sebagian kecil warga dunia yang menggunakan tangan kiri.

Barang-barang bahkan perabotan sampai peletakan benda-benda pun didesain menyesuaikan penggunaannya untuk dipergunakan menggunakan tangan kanan. Bagaimana dengan orang kidal? Mereka harus menyesuaikan dengan keadaan. Mereka harus beradaptasi dengan dunia yang hampir  90% manusianya berbeda dengan mereka.

Contoh sederhana meja kursus yang menyatu dengan bangku. Posisi meja ada di sisi kanan, nah, lalu bagaimana dengan yang kidal? Mereka harus memutar badan ketika menulis.

Kondisi ini di satu sisi menyulitkan mereka yang kidal, namun di sisi lain memberi keuntungan, mereka tumbuh jadi orang yang lebih tinggi kemampuan beradaptasinya.

Bagaimana cara kita membantu anak kidal agar perkembangannya optimal?

1. Tanamkan Bahwa Berbeda Tidak Masalah

Ketika masih berusia satu hingga dua tahun, anak yang kidal, bahkan orang tuanya sendiripun mungkin masih belum menyadari bahwa mereka berbeda. Namun dengan semakin bertambahnya usia, penggunaan tangan semakin banyak, mulai dari belajar makan sendiri, belajar mengancingkan baju, dan sebagainya, perbedaan pilihan penggunaan tangannya akan semakin nyata.

Terlebih ketika memasuki usia sekolah, akan tampak jelas perbedaan dirinya dengan teman-temannya. Terutama saat melakukan aktivitas seperti menulis, menggambar, menggunting, dan berbagai aktivitas yang melibatkan keterampilan motorik tangan.

Jelaskan ke anak dengan bahasa sederhana bahwa memang tangan kirinya terlahir lebih terampil dibandingkan tangan kanannya. Dan tidak masalah jika dia merasa lebih nyaman menggunakan tangan kirinya. Sampaikan bahwa anak kidal mempunyai potensi khusus,  ceritakan tentang tokoh terkenal yang terlahir kidal dan mampu menjadi tokoh besar dalam dunia seni, olahraga, bahkan politik.

Bila perlu, komunikasikan hal ini dengan pihak sekolah, sekolah yang baik tentunya paham, atau minimal mau belajar tentang kondisi anak yang berbeda dan siap membantu.

2. Ajarkan Beradaptasi

Beberapa benda, didesain secara khusus dengan memperhitungkan kenyamanan pengguna, termasuk arah jangkauan tangan, posisi jari dan sebagainya.

Contoh sederhana, tombol on/off pada komputer, adanya di sisi kanan. Peletakan jet shower/semprotan maupun ember di toilet, pasti ditaruh disisi kanan. Bantu saat-saat awal anak dalam menggunakan benda-benda tersebut. Dia boleh memilih, belajar menggunakan tangan kanan ataupun kirinya.

Walau anak diizinkan memilih penggunaan tangan yang dirasakan lebih nyaman, tetap ada beberapa hal yang harus dia perhatikan, khususnya terkait norma yang berlaku di masyarakat kita. Yaitu penggunaan tangan kanan saat berinteraksi dengan yang lain.

Ajarkan anak tetap menggunakan tangan kanan saat bersalaman, juga saat menunjuk tangan. Tidak elok jika suatu hari di saat sudah dewasa dan bekerja, dia menggunakan tangan kiri saat mau bertanya dalam sebuah forum resmi. Jelaskan kepadanya, khusus untuk hal ini memang sudah aturan baku yang perlu ditaati semua orang.

Kemampuan anak kidal beradaptasi ternyata memberi poin lebih ketika mereka menekuni bidang olahraga tertentu seperti bela diri. Dikatakan bahwa atlet bela diri terbiasa menghadapi lawan yang aktif menggunakan tangan kanan, sehingga ketika harus berhadapan dengan lawan kidal, mereka sulit memprediksi gerakan yang akan dilakukan lawannya.

Sedangkan atlet kidal, sudah sangat terbiasa berhadapan dengan orang yang menggunakan tangan kanan, seperti yang dijelaskan di atas, 90% penduduk dunia tidak kidal.

3. Ajarkan Cara Menulis

Semua guru di sekolah dasar sudah terlatih baik mengajarkan anak menulis, namun mengajar anak kidal menulis, adalah suatu hal yang berbeda. Tidak semua guru paham.

Sebagai orang tua dari anak yang kidal, pelajari cara mengajar anak kidal menulis. Memang berbeda ya? Ya, sangat berbeda. Mulai dari posisi kertas (diletakkan di sisi kiri sebelah atas), sampai  cara memegang pensil berbeda antara anak kidal dan anak tidak kidal.

Posisi pegangan tangan pada pensil berbeda antara anak kidal dan tidak kidal. 

Anak kidal perlu memberi jarak  2,5 cm sampai 3,8 cm pegangan jarinya dari ujung pensil. Mengapa? Supaya dia bisa melihat hasil yang barusan dia tulis. 

Karena arah menulis dari kiri ke kanan, dan tangan anak kidal yang berada di kiri  otomatis bergerak  menutupi tulisannya.

Belum paham yang dimaksud? Tidak perlu khawatir, banyak artikel bahkan video yang memberikan tutorial bagaimana mengajarkan anak kidal menulis.  

Semakin hari semakin banyak ahli yang memahami bahwa anak kidal menyimpan potensi jika mendapatkan perlakuan yang tepat.

Terlahir kidal bukan pilihan, namun setiap orang tua dari anak yang kidal dapat memilih, mau berjuang mengubahnya menjadi pengguna tangan kanan lewat jalan penderitaan yang panjang (yang belum tentu berhasil), atau menjadi anak kidal yang bahagia dan berkembang maksimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Sumber

https://www.anythinglefthanded.co.uk/

https://flo.health/being-a-mom/your-baby/baby-care-and-feeding/left-handed-babies

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun