Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ts'ai Lun Penemu Kertas yang Bernasib Malang

17 Mei 2022   19:30 Diperbarui: 17 Mei 2022   22:01 1405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya gelar kebangsawanan, kaisar juga memberikan hadiah berupa materi yang langsung menaikkan derajat hidup Ts'ai Lun. Sayangnya situasi politik berubah, entah karena difitnah atau memang benar terjadi, muncul issue Ts'ai Lun terlibat dalam konspirasi yang memusuhi kaisar.

Sekedar catatan kecil  cukup sering cerita tragis tentang orang yang berjasa kepada Kaisar. Ada yang menjadi korban iri dengki, ada pula yang memang benar berkhianat karena terjebak ketamakan diri. Entah Ts'ai Lun masuk kategori yang mana, tidak ada referensi yang menjelaskan hal ini.

Ts'ai Lun dihukum usir dari wilayah kaisar, karena malu dan takut, ia melakukan bunuh diri. Konon lumpang yang dia pakai untuk membuat kertas juga ikut dikuburkan di kolam   dekat kuburannya.

Walau kisah hidupnya berakhir tragis, jasa Ts'ai Lun tetap dihargai, di desa kelahirannya dibangun sebuah kuil untuk mengenangnya. Bahkan pada dinasti Tang, Ts'ai Lun dinyatakan sebagai Dewa pembuatan kertas. Gambarnya dicetak dan dipajang di pabrik pembuatan dan toko kertas.

Sempat rusak diterjang banjir, namun kuilnya sudah diperbaiki kembali, dan di desanya  juga didirikan museum budaya Kertas Ts'ai Lun.

Sumber

https://www.discoverwalks.com/blog/china/top-9-facts-about-cai-lun/

https://www.biographyonline.net/business/cai-lun.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun