Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mainan Termewah di Dunia

10 Mei 2022   05:09 Diperbarui: 11 Mei 2022   10:06 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berapa harga mainan termahal yang pernah dibelikan untuk si buah hati? Lima ratus ribu? Satu juta? Sepuluh juta?

Mainan lho ya, bukan gadget yang dipakai untuk pembelajaran. 

Jangan buru-buru menepuk dada dan merasa jadi sultan kalau "hanya" pernah belikan anak mainan dengan harga enam digit. Tengok dulu Beyonce, penyanyi terkenal dari Negeri Paman Sam yang memberikan hadiah mainan kuda goyang/rocking horse untuk putrinya yang bernama Blue Ivy seharga 600.000 US$, atau setara 9 Miliar. 

Ya, betul, tidak salah baca, harganya 9 Miliar, karena mainan kuda goyang ini terbuat dari emas solid dan dibuat secara handmade oleh Ginza Tanaka, perusahaan pembuat perhiasan yang sangat terkenal di Jepang.

Pikiran kepoh muncul di kepala saya, kira-kira berapa lama Blue Ivy betah menunggangi kudanya ya? Sejam, dua jam? Atau sama saja dengan anak-anak kita pada umumnya yang baru naik 5 menit sudah minta turun. Sayangnya tidak ada pemberitaan terkait hal ini. 

Media cuma fokus dengan berita hadiah mewah dan harganya. Tidak dengan proses bermainnya si anak itu sendiri, padahal judul beritanya adalah "Mainan mewah untuk Blue Ivy". 

Balik pada kekepohan di atas tadi. Berapa lama anak bisa bertahan dengan mainannya? Kok baru sebentar sudah ditinggal? Percumalah dibelikan mainan. 

Sebelum kecewa berlanjut, baca dulu uraian di bawah ini.

1. Rentang Konsentrasi Anak Singkat

Prof Wardana, Dosen saya semasa kuliah di program magister Teknologi Pendidikan, mengatakan bahwa menghitung menit rentang konsentrasi maksimal anak dapat dilakukan dengan menggunakan rumus 2N + 1, di mana N adalah usia anak

Contoh, untuk anak usia 3 tahun: 2x3 + 1 = 7 menit, usia 5 tahun 2x5 + 1 = 11 menit, dst.

Jadi anak kita yang berusia 3 tahun, mampu bertahan tetap asyik dengan mainannya selama 7 menit, itu sudah sangat baik. 

Selain itu, agar mainan yang dibelikan pas untuk anak dan mendukung kemampuan konsentrasinya, pilih mainan yang sesuai dengan usia anak. Terlalu mudah untuk dimainkan atau terlalu sulit adalah sama membosankannya dan menghilangkan minat anak terhadap mainannya.

2. Ketertarikan Anak Dapat Dikembangkan

Maksudnya begini, jangan buru-buru menyerah dan terpaku pada rumus di atas. Kita dapat memperpanjang minat mereka pada mainannya jika kita membuat kegiatan bermainnya jadi menarik. Tentunya orangtua ditantang untuk kreatif. 

Contoh, bola bisa dipakai untuk apa saja? Berlatih motorik lewat lempar tangkap bola, ditendang, ditanduk (jika cukup lunak), digelundungkan dan dijadikan "Bowling" dengan botol kecap mamak sebagai gada/pin sebagai sasaran, disembunyikan dan jadi kegiatan cari bola, dan masih banyak lagi.

Terkait kesediaan orangtua mendampingi anak bermain, sesungguhnya terbaik adalah mainan yang dimainkan oleh anak bersama orang tuanya. Sebagus dan semahal apapun sebuah mainan, akan hilang daya tariknya dalam sekejap kalau anak hanya memainkannya seorang diri.

3. Istirahat Sejenak

Jangan remehkan kekuatan jeda/istirahat sejenak untuk mengembalikan energi dan konsentrasi. Stop permainan sebentar, ajak si kecil minum atau menikmati cemilan, dapat memberinya semangat baru ketika kegiatan bermain dilanjutkan lagi. 

Selain jeda bermain, tips lainnya adalah "istirahatkan" juga mainan yang sudah dimainkan selama jangka waktu tertentu, alias disimpan di tempat yang tidak terlihat oleh anak. Setelah jangka waktu sekian bulan, kita bisa keluarkan lagi dan mainan ini akan memiliki daya tarik hampir menyerupai mainan baru.

Mesti belikan mainan, mesti pula luangkan waktu, memangnya sepenting apa fungsi bermain pada anak? 

Banyak sekali fungsi bermain pada anak, dibawah ini beberapa diantaranya:

1. Mengasah Kemampuan Motorik Kasar Maupun Motorik Halus.

Kemampuan motorik kasar yang menggunakan otot besar (berlari, melompat) maupun motorik halus yang menggunakan otot yang lebih kecil (menggenggam, meremas, menggambar) adalah kemampuan yang sama-sama dibutuhkan oleh anak.

Jangan sepelekan main lempar tangkap bola, maupun merangkai manik/biji-bijian pada seutas tali (meronce). Ternyata kegiatan ini berpengaruh besar pada meningkatnya ketrampilan dan keluwesan anak kelak saat belajar menulis.

2. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi

Saat kita bermain bersama anak, memberikan arahan ataupun mengutarakan ide tentang bagaimana cara memainkannya, di sanalah anak melatih kemampuan berkomunikasinya. Ia juga belajar menangkap informasi yang diberikan. 

Begitu pula dengan bermain peran, interaksi yang terjadi di dalamnya sangat berguna mengasah kemampuan komunikasi bahkan kemampuan anak bersosialisasi. Seperti misalnya bermain pasar-pasaran/jual beli. 

3. Melatih Konsentrasi dan Kepercayaan Diri

Rentang konsentrasi anak memang terbatas, namun semakin sering dilatih, akan semakin panjang pula rentang konsentrasinya bahkan bisa di atas rata-rata anak seusianya. 

Saat anak menemukan bahwa dia mampu menghasilkan sesuatu lewat mainannya (misal membuat bangunan dengan building block) akan semakin bertambah pula kepercayaan dirinya. 

Lambat laun ketika anak sudah bisa semakin fokus dan menikmati "keberhasilannya" maka peran orang tua dalam mendampingi sudah bisa dikurangi. Bahkan bisa diganti menjadi kegiatan paralel, yaitu anak bermain dan orang tua melakukan aktivitas lain di ruangan yang sama.

4. Meningkatkan Kreativitas dan Kemampuan Berimajinasi

Beberapa mainan memang dirancang untuk meningkatkan kreativitas anak, seperti bermain peran, mainan rancang bangun lewat building block dll.

Selain itu alternatif yang kita ajukan/minta anak mengusulkan tentang cara memainkan sebuah mainan juga melatih anak mengembangkan kreativitasnya. 

Ketika kemampuan kreativitas dan imajinasi anak berkembang baik, disanalah anak juga otomatis mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

Nah, luar biasa bukan manfaat bermain pada anak. Mari kita meluangkan waktu mengajak buah hati kita untuk bermain bersama. Ingat, harga bukan yang utama. Waktu yang kita luangkan untuk mendampingi mereka bermainlah nilai tertinggi yang memberikan makna pada kegiatan bermain mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun