2. Ketertarikan Anak Dapat Dikembangkan
Maksudnya begini, jangan buru-buru menyerah dan terpaku pada rumus di atas. Kita dapat memperpanjang minat mereka pada mainannya jika kita membuat kegiatan bermainnya jadi menarik. Tentunya orangtua ditantang untuk kreatif.Â
Contoh, bola bisa dipakai untuk apa saja? Berlatih motorik lewat lempar tangkap bola, ditendang, ditanduk (jika cukup lunak), digelundungkan dan dijadikan "Bowling" dengan botol kecap mamak sebagai gada/pin sebagai sasaran, disembunyikan dan jadi kegiatan cari bola, dan masih banyak lagi.
Terkait kesediaan orangtua mendampingi anak bermain, sesungguhnya terbaik adalah mainan yang dimainkan oleh anak bersama orang tuanya. Sebagus dan semahal apapun sebuah mainan, akan hilang daya tariknya dalam sekejap kalau anak hanya memainkannya seorang diri.
3. Istirahat Sejenak
Jangan remehkan kekuatan jeda/istirahat sejenak untuk mengembalikan energi dan konsentrasi. Stop permainan sebentar, ajak si kecil minum atau menikmati cemilan, dapat memberinya semangat baru ketika kegiatan bermain dilanjutkan lagi.Â
Selain jeda bermain, tips lainnya adalah "istirahatkan" juga mainan yang sudah dimainkan selama jangka waktu tertentu, alias disimpan di tempat yang tidak terlihat oleh anak. Setelah jangka waktu sekian bulan, kita bisa keluarkan lagi dan mainan ini akan memiliki daya tarik hampir menyerupai mainan baru.
Mesti belikan mainan, mesti pula luangkan waktu, memangnya sepenting apa fungsi bermain pada anak?Â
Banyak sekali fungsi bermain pada anak, dibawah ini beberapa diantaranya:
1. Mengasah Kemampuan Motorik Kasar Maupun Motorik Halus.
Kemampuan motorik kasar yang menggunakan otot besar (berlari, melompat) maupun motorik halus yang menggunakan otot yang lebih kecil (menggenggam, meremas, menggambar) adalah kemampuan yang sama-sama dibutuhkan oleh anak.
Jangan sepelekan main lempar tangkap bola, maupun merangkai manik/biji-bijian pada seutas tali (meronce). Ternyata kegiatan ini berpengaruh besar pada meningkatnya ketrampilan dan keluwesan anak kelak saat belajar menulis.
2. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi
Saat kita bermain bersama anak, memberikan arahan ataupun mengutarakan ide tentang bagaimana cara memainkannya, di sanalah anak melatih kemampuan berkomunikasinya. Ia juga belajar menangkap informasi yang diberikan.Â