Mak nyusss rasanya saat eco enzyme  dioleskan ke kulit. Selang lima menit saya oleskan lagi, dan tidak seperih yang pertama. Dan dalam 1 jam, baretan bekas kuku Sansan merapat.
Puas dengan hasil percobaan pertama, malam sebelum tidur saya oleskan pada kapas dan ditempel pada jerawat bandel yang muncul gegara muka protes ditutupi masker. Tidak seperih luka cakaran. Malah ada sedikit sensasi gatal. Saya biarkan sampai kapas mengering, Besok pagi, jerawat menyusut.Â
Maka bersemilah cinta di hati saya terhadap cairan ajaib itu. Saya pelajari cara membuatnya, dan  tiga bulan kemudian hasilnya dibagikan  untuk dicoba oleh teman-teman. Semua teman juga jatuh cinta dan minta diajarkan cara membuatnya. Hingga akhirnya satu sekolahan tempat saya mengajar, ikut belajar membuat eco enzyme.
Bagaimana Cara Membuatnya?
 Alat:Â
1. Wadah plastik yang dapat ditutup rapat. (Jangan wadah kaca, khawatir tekanan fermentasi membuat kaca retak)
2. Gelas ukur
3. Timbangan
Tips: Wadah plastik saya pakai toples kapasitas 2 liter seharga Rp 8000 yang saya beli dipasar, dan jika tidak ada gelas ukur dapat menggunakan botol bekas kapasitas 1 lt sebagai pengukur.Â
Bahan:
1. Gula Jawa/tebu/molase (Jangan pakai gula pasir)
2. Bahan organik/BO (Kulit Buah/sayur mentah sisa pilahan dapur)
3. Air mentah, volume air yang dipakai 50% -60% dari kapasitas wadah
Tips: Bahan organik/BO bisa dicicil, catat beratnya setiap kali kita menambahkan BO Â ke dalam toples.
Semua kulit buah/sayur bisa digunakan dengan syarat: Belum dimasak/diolah, tidak busuk berulat, tidak berjamur dan tidak kering. Tidak disarankan menggunakan kulit yang berminyak dan berduri  karena saat panen kita perlu memerasnya.Â
Rumus perbandingan bahan:
1 Bagian Gula : 3 Bagian Bahan Organik: 10 Bagian air
Â