Kekerasan yang dilakukan guru bahkan membuat siswa semakin berani menentang, karena balik kepada teori cara bekerja otak seperti yang saya uraikan pada artikel di kompasiana yang berjudul "Mengintip Fenomena Klitih Lewat Kacamata The Triune Brain", saat reptilian brain/otak reptil dipicu kemarahan dan emosi, maka arus berpikir siswa tidak akan pernah sampai pada kesadaran dan evaluasi terkait kekeliruannya.
Lantas, bagaimana caranya untuk membuat siswa disiplin?
Komunikasi Sebagai Alternatif Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
Salah satu alternatif untuk meningkatkan disiplin siswa adalah melalui komunikasi. Komunikasi sebaiknya tidak hanya dilakukan oleh guru Bimbingan Konseling namun oleh semua guru.
Dalam buku psikologi pendidikan, Santrock   menyebutkan   keahlian komunikasi sebagai salah satu pengetahuan dan keahlian profesional  yang membuat guru menjadi efektif.Â
Dengan langkah-langkal sebagai berikut:
1. Kejelasan Dalam Berkomunikasi
Komunikasi menurut Brran  adalah transmisi pesan dari suatu sumber kepada penerima. Sampai si penerima pesan mau dan mampu menjalankan pesan, diperlukan kejelasan dalam penyampaian. Turunkan ekspektasi kita terkait pemahaman siswa.
Contoh: Saat guru lukis memerintahkan siswa mencuci kuas yang habis dipakai hingga bersih, perlu dijelaskan apa akibatnya jika kuas menyimpan sisa cat. Pemahaman bahwa sisa cat dapat membeku dan merusak bulu kuas, akan membuat siswa berdisiplin mencuci kuas hingga bersih.
Mungkin sebagian orang berpikir, masa sih begitu pun harus dijelaskan?Â
Kenyataannya adalah guru cenderung menggunakan pola pikir kita sebagai manusia dewasa yang sudah banyak tahu. Namun kenyataannya kita berhadapan dengan murid yang berbeda pengetahuan dan pengalamannya dengan guru.
2. Menggunakan Bahasa yang Baik
Konteks bahasa di sini adalah  bahasa verbal maupun non verbal. Seperti yang dikatakan oleh Albert Mehrabian lewat hukum komunikasi nya, bahwa faktor verbal hanya memegang peranan 7%  sebagai kunci impresi dan pemahaman.
Yang dominan adalah intonasi/vocal  dan non verbal/visual  seperti ekspresi dan gesture.