Mohon tunggu...
Prajna Dewi
Prajna Dewi Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang terus berjuang untuk menjadi pendidik

Humaniora, parenting, edukasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip Fenomena Klitih Lewat Kacamata "The Triune Brain"

9 April 2022   05:30 Diperbarui: 10 April 2022   17:27 1472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jawaban untuk pertanyaan di atas adalah Zonk. Pelaku klitih tidak mungkin memikirkan resiko dan melakukan pertimbangan logis di saat mereka sedang terhasut oleh anggota geng. Karena dikatakan oleh Maclane, cara kerja ketiga bagian otak ini seperti sistem portal buka tutup.

Saat reptilian brain remaja geng klitih  didominasi perasaan takut tidak diakui eksistensinya, meledak mendorong untuk fight, disusul  mammalian brain yang dipenuhi emosi dan  ketagihan atas puja-puji, maka arus berpikir mereka tidak akan mampu  mencapai neocortex. Mereka terpaku pada dominasi dorongan fight dan emosi, arus berpikirnya terhenti hanya sampai mammalian brain, sehingga tahapan berpikir rasional  penuh pertimbangan tidak akan pernah terjadi.

Sumber:

https://www.thescienceofpsychotherapy.com/the-triune-brain/

https://www.kompas.com/tren/read/2022/04/06/163000265/mengenal-klitih-yogyakarta--sejarah-perkembangan-dan-sasarannya?page=2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun