Teringat dulu saat Mal masih menjadi destinasi favorit kaum urban di ujung minggu, mencari parkiran di Mal bukanlah perkara mudah, terlebih jika kita datang menjelang jam makan siang.Â
Ada mobil yang berputar putar mencari slot parkir, ada yang bersabar "nongkrong" di depan mobil mobil yang sudah terparkir rapi, ada yang maksa parkir di area yang sebenarnya bukan untuk parkir.
Termasuk memaksa parkir di area ladies/parkiran khusus wanita, Â padahal yang memegang kemudi memiliki kumis dan jambang. Â
Tentunya si pengemudi tahu bahwa area itu bukan untuk dia, tidak mungkin si pengemudi salah lihat, karena area ladies parking umumnya diberi signage khusus dan dicat dengan warna berbeda seperti pink terang.Â
Tapi entah kenapa, cukup banyak orang gagal paham, walaupun berkumis, tetap seenaknya  si pengemudi nyelonong masuk menempati area tersebut.Â
Hingga akhirnya beberapa Mal menggunakan teknologi canggih, memasang palang otomatis yang menghalangi pengemudi parkir di area ladies parking tanpa seijin petugas.Â
Jika petugas sudah melihat dan memastikan bahwa yang mengemudi adalah wanita, maka dia akan menekan tombol yang merebahkan palang tersebut sehingga mobil dapat masuk untuk parkir ke area tersebut.Â
Akal yang bagus dari pengelola Mal, meski hal ini membuat mereka harus merogoh kocek memasang palang tersebut. Aman ni area parkir nya para ladies..Â
Hingga suatu hari, saat itu aku baru saja selesai memarkir mobil di area ladies parking, masih meraba raba kunci untuk mengunci kemudi.Â
Tiba tiba di depanku stop sebuah mobil yang langsung menekan klakson mobilnya dengan jumawa, memberi kode kepada security untuk menurunkan palang karena dia mau parkir di slot kosong yang berada tepat di samping mobil ku.Â
Security melambai lambaikan tangan tanda menolak, karena yang  mengemudi ternyata seorang pria, tapi pria ini terus menekan klakson mobilnya hingga security terpaksa mendekat. Terjadi adu mulut antara pengemudi itu dan security, yang berusaha memepertahankan aturan, bahwa area itu khusus pengemudi wanita. Â