Mohon tunggu...
Lalu Ridho Arindi
Lalu Ridho Arindi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

penyuka sastra dan pemerhati politik dan pemerintahan,keseharian sebagai pamong dan praktisi kehumasan di salah satu kabupaten di Pulau Lombok. follow me @Ridho19

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sang Veteran

18 Agustus 2014   16:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:15 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seragam mu yang lusuh tlah lama kau tanggalkan
tergantung di balik pintu rumah bedengmu
yang kau sebut itu istanamu

waktu mudamu begitu gagah dengan pakaian itu,
janur kuning menjuntai di lehermu,
di tahun 1945 kau mengangkat senjata,
mereka menyebutmu pejuang

Di pagi buta kau tinggalkan anak- istrimu,
nyawamu kau gadaikan untuk tanah airmu

"Sabar sayang, tak lama lagi kita merdeka,
tak kan ada lagi kelaparan,
kau bebas menghirup udara
di mana pun kau suka.

Setelah ini,
kita akan memancing ikan di sungai-sungai kita yang jernih
tanpa ada buaya yang perlu ditakuti,"
demikian kau kenyangkan anak istrimu

69 tahun telah berlalu,
tadi pagi, secara tak sengaja
di sebuah stasiun TV swasta,
kulihat engkau mengais sampah

aku simpulkan; engkau tlah dilupakan jaman.

(Selong-era kemerdekaan 18 Agustus 2014)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun